-->

10 Bangunan Peninggalan Belanda di Banda Aceh

10 Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Banda Aceh

Potret Pendopo Aceh
Arsitektur Kolonial merupakan peninggalan budaya yang memiliki ciri tidak terdapat di tempat lain, yaitu semua bangunan dan sarana kota yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sebuah konsep bergaya Indo-Eropa. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1920 perkembangan arsitektur modern sangat bergema di Eropa dan Banda Aceh tak luput dari kedatangan arsitek Belanda. Pada masa pendudukan Belanda (1873-1942) banyak bangunan didirikan. Pada tahun 1874 Belanda mengubah nama Bandar Aceh Darussalam menjadi Kutaraja. Pada masa ini belanda menjadikan kota Banda Aceh sebagai garnisun mereka untuk pusat kegiatan militer mereka diwilayah Aceh. Pada masa inilah Belanda mulai membangun infrastruktur , seperti jalur transportasi, kereta api, tangsi pemukiman militer belanda, gedung komandan militer dan sipil, mercusuar, pengadaan sumber air bersih dll. Adapun untuk bangunan-bangunan peninggalan belanda di kota banda aceh tersebut beberapa masih bisa kita saksikan saat ini seperti :


1. Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini terletak dikecamatan Baiturrahman, kelurahan kampung baru kota Banda Aceh. Adapun sebelumnya mesjid ini di bangun pada Abad ke-16 oleh Sultan Iskandar Muda. Pada agresi belanda pada tahun 1874 mereka berhasil menguasai keraton dan mesjid terbakar. Kemudian mesjid ini dibangun kembali pada tahun 1910. kemudian di perbesar oleh gubernur Van Aken pada tahun 1939 menjadi 3 kubah. pada tahun 1958 diperbesar lagi oleh gubernur Ali hasyimi menjadi 5 kubah. dan pada masa gubernur Zaini Abdullah 2017 mesjid raya dibangunn menjadi 7 kubah.
perkembangan pembangunan mesjid raya baiturrahman banda aceh
perkembangan pembangunan mesjid raya baiturrahman banda aceh
2. Gereja Katolik
Bangunan ini terletak di jalan Pantee Piraak, kecamatan baiturrahman kota banda Aceh. Gereja ini di bangun pada tahun 1890. dan masih berfungsi seperti semula.
Gereja katolik di Banda Aceh
Gereja katolik di Banda Aceh
3. Pendopo Gubernur
Pendopo ini terletak di Kelurahan Peuniti, kecamatan Baiturrahman. Bangunan ini didirikkan pada tahun 1880 dan saat ini bangunan di manfaatkan sebagai pendopo gubernur. secara keseluruhan bangunan ini mencerminkan perpaduan antara arsitektur lokal dan eropa. Bangunan ini di prakarsai oleh letnan Karel Van der Heijdeen, pada saat itu menjabat sebagai komandan militer dan sipil Belanda di Aceh tahun (1877-1881). Gedung ini pertama kali digunakan oleh jendral Van heijden pada tahun 1880 sebagai pendopo gubernur.
pendopo gubernur aceh
pendopo gubernur aceh
4. Gedung Baperis
Gedung ini terletak di peuniti, kecamatan Baiturrahman. Saat ini bangunan ini dimanfaat kan sebagai kantor baperis dan angkatan 45. Bangunan ini didirikan pada sekitar tahun 1880, dan pada saat itu difungsikan sebagai tempat kediaman gubernur sipil militer Aceh, yaitu Letnan Jendral Karel Van der Heijden dan saat itu bangunan ini berfungsi sebagai gereja.
Gedung juang dan angkatan 45 banda aceh
Gedung juang dan angkatan 45 banda aceh
5. Menara Air
Bangunan ini terletak di tepi jalan Balaikota, kelurahan kampung Baru, kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Bangunan ini didirikan pada tahun 1880 dan saat ini sudah tidak berfungsi.
Menara Air peninggalan belanda di Banda Aceh
Menara Air peninggalan belanda di Banda Aceh
6. Rumah Opsir Militer
Rumah Opsir Militer ini terletak di tepi jalan Sultan Mahmudsyah, kelurahan keraton kecamatan Baiturrahman. Bangunan ini didirikan pada tahun 1890 dan saat ini di fungsikan sebagai rumah bersalin dan klinik militer TNI.
rumah opsir militer belanda pada masa kolonial
rumah opsir militer belanda pada masa kolonial
7. Makam Kherkof
Bangunan ini terletak di jln sultan Iskandar Muda , kelurahan Blower Kecamatan Baiturrahman kota Banda aceh. Bangunan ini merupakan pintu gerbang komplek pemakaman Belanda. Kompleks pemakaman Belanda ini resmi di fungsikan pada tahun 1880 hingga akhir masa pendudukan Belanda di Aceh
herkof pemakaman belanda di banda aceh
kherkof pemakaman belanda di banda aceh
8. Gedung Bank Indonesia
Gedung bank Indonesia dulunya dikenal dengan de Javasche Bank yang berada di kelurahan keudah, kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Gedung ini dibangun pada tahun 1916 dan saat ini dimanfaatkan sebagai gedung Bank Indonesia.
edung peninggalan belanda yang di jadikan gedung bank indonesia di banda aceh
gedung peninggalan belanda yang di jadikan gedung bank indonesia di banda aceh
9. Gedung Percetakan
Gedung ini berada di jalan diponegoro kecamatan Baiturrahman, Kota banda Aceh. Gedung ini dibangun pada tahun 1900 dan saat ini dimanfaatkan sebagai metro swlayan.
gedung percetakan belanda di banda aceh sebelum dan sesudah kemerdekaan
gedung percetakan belanda di banda aceh sebelum dan sesudah kemerdekaan

10. Kantor telepon Koetaradja
Kantor Telepon Koetaradja. Selesai dibangun, Belanda yang dulunya menggunakan telegraf untuk berkomunikasi jarak jauh, kini beralih ke telepon. Alat komunikasi ini merupakan yang pertama sekali dididirikan Belanda di Hindia Belanda (kini Indonesia). Di bagian atas bangunan dekat ventilasi jendela tertulis angka 1903. Angka tersebut diyakini sebagai tahun gedung itu dibangun atau pada era kepemimpinan Sultan Muhammad Daudsyah (1874-1903) Kehadiran telepon ini sangat membantu Gubernur Militer Belanda dalam memberi perintah perang kepada anak buahnya yang ada di Aceh. Selain itu, juga digunakan untuk mengetahui rencana penyerangan dari pejuang Aceh. aringan telepon menembus berbagai kota seperti Ulee Lheu, Sabang, Lamno, Meulaboh, Seulimum, Sigli, Bireuen, Takengon, Lhokseumawe, Lhoksukon, Idi, Peureulak, Kuala Simpang hingga beberapa kota di Sumatera Utara seperti Medan, Tanjung Pura, Rantau Prapat, Berastagi dan Asahan.
kantor telepon belanda di banda aceh
kantor telepon belanda di banda aceh

20 Responses to "10 Bangunan Peninggalan Belanda di Banda Aceh"

  1. Aceh banyak sejarahnya ingin rasanya kesana

    ReplyDelete
  2. Peninggalannya banyak juga yah. 😮

    ReplyDelete
  3. Wih ane baru tau nih bang kalau masjid baiturahman peninggalan belanda, makasih loh infonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo pembangunan awalnya bukan mereka gan, mereka cuma membangun ulang aja karena waktu itu dibakar sama mereka.

      Delete
  4. jadi pengen traveling kesana gan :( tapi belum ada temenya huhu -_-

    ReplyDelete
  5. kapan - kapan maen dehkalo ada duit, kayaknya tempatnya bersejarah banget

    ReplyDelete
  6. Gak pernah ke 10 tempat itu,kapan-kapan kesana

    ReplyDelete
  7. Belanda itu dimana2 ningalin jejak bangunanya
    Tower air di aceh itu mirip dengan tower air yang ada di kota jambi

    ReplyDelete
  8. Keren.... pas penjajahan aja pembangunan sebegitu keren.a apalagi sampai udah merdeka 72 th ini.... semoga makin dan tetap terawat....

    ReplyDelete
  9. Saya heran kenapa bangunan rumah buatan belanda selalu awet dan tahan lama

    ReplyDelete
  10. Jadi pengen kesana nih. makasih infonya min.

    ReplyDelete
  11. sangat menambah pengetahuan gan, thanks infonya

    ReplyDelete
  12. konsep yang paling saya sukai ialah kantor telepon, apalagi berada di pusat kota banda aceh dan dipenuhi rindangnya pohon.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel