Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy
Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy
A.
Latar
Belakang
Setiap organisasi tentunya mempunyai maksud dan
tujuan. Mereka memproduksi dan menjual berbagai produk tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu melakukan pendistribusian produk yang mereka tawarkan dengan cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pendistribusian produk haruslah dirancang secara tepat, agar nantinya barang sampai ke pada pelanggan dengan
sempurna.
Berbagai pengembangan pendistribusian produk yang ada terus di
kembangkan dan di jalankan setiap perusahaan. Adalah tanggung jawab para
manajer untuk selalu memastikan jalanja
proses pendistribusian dengan tepat. Selain itu manajer harus membangun sebuah sistem
pengembangan saluran distribusi yang memiliki kemampuan
untuk menjalankan perusahaan dengan baik
agar proses pendistribusian barang tidak merugikan perusahaan.
B.
Manfaat
Adapun
manfaat dari penyusunan tugas mata kuliah Manajemen distribusi dan pengangkutan
yang berjudul “pendistribusian sabun lifebuoy” ini adalah untuk mengetahui dan
mendalami apa saja yang dilakukan dalam pendistribusian
sabun ini, dan bagaimana aluran distribusi.
C.
Tujuan
Tujuan
dari penyusunan tugas ini adalah untuk dapat menambah pemahaman tentang
pentingnya pendistribusian barang didalam sebuah perusahaan dan dapat
menghasilkan keberhasilan didalam perusahaan itu sendiri.
Sejarah
awal
Lifebuoy adalah salah satu merek tertua, yang diluncurkan
pertamakali oleh ” William Hesketh Lever” Lever kemudian berkembang di kawasan industry Bolton, Lancashire, yang
merupakan tipikal kota di Inggris di era revolusi industri,dimana ribuan
penduduk yang tinggal di kawasan kumuh tersebut terserang wabah penyakit. Wabah
tifus, disentri dan penyakit kuning berjangkit dimana-mana dan angka kematian
bayi sangat tinggi.
·
Contoh sabun Lifeboy
jaman dahulu
“Kebersihan adalah
sebagian dari Iman” adalah tema yang diangkat oleh kaum reformis,dimana
mereka menuntut adanya edukasi tentang kebersihan dan peningkatan taraf hidup
bagi orang miskin dan kaum pekerja. Mereka juga menginginkan
pendekatan tentang cara mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
yang tidak higienis.Lever berusaha untuk terus mencari formula sabun yang tepat
untuk membasmi kuman penyakit dengan biaya yang terjangkau oleh semua
orang.Akhirnya Lever menemukan formula Asam Karbolik,dimana penemuan tersebut
merupakan suatu terobosan ilmiah di masa itu.
suatu merek yang benar-benar mendunia
sebelum istilah merek global diciptakan. Sabun Disinfektan Royal Lifebuoy
diluncurkan pada tahun 1894 sebagai suatu produk baru yang terjangkau di
Inggris, untuk mendukung orang mendapatkan kebersihan diri yang lebih baik.
Segera setelah diluncurkan, sabun Lifebuoy berkelana ke seluruh dunia,
menjangkau negara-negara seperti India, suatu negara tempat sabun ini masih
merupakan merek terkemuka di pasar.
a. Politik, Berbagi Sehat - Kampanye Mencuci
Tangan dengan Sabun, dengan harapan agar kebiasaan sehat berupa mencuci tangan
dengan sabun dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di
dalam setiap keluarga Indonesia. Kampanye Mencuci Tangan dengan Sabun ini
merupakan kelanjutan dari program Lifebuoy Berbagi Sehat yang yang diluncurkan
oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Lifebuoy (PPKL) pada bulan Juni 2004
bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Koalisi untuk Indonesia Sehat
(KuIS) dan Yayasan ULI Peduli yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan Indonesia melalui kegiatan promotif dan preventif. Hasil dari program
ini telah dialokasikan kepada pihak KuIS, Care Indonesia - Makasar dan Program
1200 jamban di desa Kutawis Purbalingga.
b. Ekonomi, banyak orang memilih sabun
Lifebuoy bukan hanya karena harganya yg relative terjangkau tetapi juga karena
keunggulan sabun tersebut untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat pada
umumnya. Dari sini terlihat bahwa untuk menjaga kesehatan yg merupakan bagian
penting dalam kehidupan tidaklah harus mahal, salah satunya yaitu menggunakan
sabun Lifebuoy.
c. Teknologi, semenjak tahun 2000, telah terjadi
perubahan besar pada sabun batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun
tersebut memberikan perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman
mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya.
Selama 110 tahun lebih dalam sejarahnya
lifebuoy selalu merajai bidang kesehatan
melalui kebersihan. Hal yang utama bagi lifebuoy adalah Janji perlindungan dan
komitmennya untuk mendukung kehidupan melalui perlindungan yang lebih baik –
Lifebuoy, suatu jaminan perlindungan jika anda merasa terancam. Sebagai contoh,
kampanye yang dilakukan pada tahun 1930-an di AS diberi judul “Mencuci tangan
membantu menjaga kesehatan”, mendorong penggunaan sabun Lifebuoy untuk membunuh
kuman di tangan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Kampanye
yang sama terus berlanjut hingga saat ini, dengan program pendidikan kebersihan
Lifebuoy yang terus berlangsung di negara-negara termasuk India, Bangladesh,
Pakistan, Sri Lanka, Indonesia dan Vietnam.
Lifebuoy selalu memainkan peran di
masa-masa krisis, membantu mencegah penyebaran kuman dan penyakit:
· Selama
Serangan kilat ke London pada tahun 1940, sabun Lifebuoy memberikan fasilitas
mencuci darurat gratis bagi penduduk kota London. Mobil gerbong Lifebuoy
dilengkapi dengan alat pancuran air hangat, sabun dan handuk.
· Setelah
terjadinya tsunami di Asia pada tahun 2004, sabun batangan Lifebuoy merupakan
elemen kunci dalam paket lepas yang dibagi-bagikan di wilayah India Selatan,
Sri Lanka dan Indonesia untuk membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi
yang mewabah setelah terjadinya bencana tersebut.
· Pada
tahun 2005 lebih dari 200.000 sabun batangan Lifebuoy disumbangkan kepada
UNICEF dan Komite Palang Merah Internasional untuk membantu operasi
penanggulangan akibat gempa bumi di India Utara dan Pakistan.
Semenjak tahun 2000, telah terjadi
perubahan besar pada sabun batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun
tersebut memberikan perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman
mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya.
· Bentuk
batu bata merah keras klasik sabun Lifebuoy telah digantikan dengan bentuk
Lifebuoy signature yang baru. Bentuk yang baru membuat sabun itu mudah
digenggam dan digunakan.
·
Tim
Lifebuoy telah mengembangkan suatu formula baru yang memberikan perlindungan
yang lebih baik terhadap kuman dan menimbulkan busa yang kaya pada kulit.
·
Aroma
Lifebuoy yang khas seperti obat dan karbol telah digantikan dengan wewangian
kesehatan yang lebih menyenangkan dan modern.
·
Lifebuoy
telah menjadi lebih dari sekedar sabun batangan berwarna merah – saat ini merek
ini memberikan solusi kebersihan dan kesehatan bagi keluarga, termasuk
rangkaian sabun batangan, cairan pencuci tangan dan gel pencuci cair. Inovasi
Lifebuoy yang paling baru diarahkan kepada keprihatinan utama pada kebersihan
dan kesehatan kulit di kalangan remaja ABG dan para pemuda: kulit berminyak dan
berjerawat. Lifebuoy Clear Skin adalah sabun batangan yang diformulasikan
dengan menggunakan teknologi baru radikal yang sudah terbukti secara klinis
mengurangi jerawat yang parah hingga 70% dalam waktu 6 minggu. Dengan pemakaian
teratur, dua kali sehari terbukti dapat mencegah dan mengurangi timbulnya
kembali jerawat.
FAKTA UTAMA
· Saat
ini Lifebuoy dijual di Asia dan sebagian wilayah Afrika. Lifebuoy merupakan pemimpin pasar di setiap pasar Asia yang menjual produk ini.
· Pemeriksaan
laboratorium membuktikan sabun Lifebuoy
memberikan perlindungan 100% yang paling efektif terhadap kuman
dibandingkan dengan sabun biasa.
· Hingga
saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah mengikuti program
Pendidikan Kesehatan Lifebuoy – suatu program pendidikan kesehatan pribadi
terbesar yang pernah ada di dunia.
·
Pada
tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi “Citizen Brand” Indonesia sebagai pengakuan
atas upaya yang telah dilakukan dalam hal pendidikan pencucian tangan.
·
Hampir
separuh pemakai produk Lifebuoy adalah di daerah pedalaman Asia, tempat
sebagian besar penduduk tinggal dengan penghasilan kurang dari US$ 1 sehari.
Market Share (
Pangsa Pasar )
Berikut ini adalah data pangsa pasar produk sabun tahun 2009
– 2011 di Semarang.
Merek
|
Tahun
|
Total
|
|||
2009
|
2010
|
2011
|
|||
Lifebuoy
|
47.50%
|
46.70%
|
41.40%
|
135.60%
|
|
Lux
|
19.70%
|
23.60%
|
23.60%
|
66.90%
|
|
Giv
|
7.50%
|
8.60%
|
7.60%
|
23.70%
|
|
Nuvo
|
6.80%
|
5.50%
|
6.00%
|
18.30%
|
|
Shinzui
|
0
|
5.40%
|
6.20%
|
11.60%
|
Dari hasil riset tahun 2009 – 2011
menunjukkan bahwa sabun lifebuoy menempati posisi teratas dengan total
presentase sebesar 135.60%. Selama ini sabun Lifebuoy diasosiasikan sebagai
sabun kesehatan keluarga dan sangat ampuh membunuh kuman ketimbang sabun mandi
lainnya. Sedangkan sabun Lux di benak
konsumen diasosiasikan sebagai sabun kecantikan yang memiliki busa yang banyak
serta bau yang harum. Bagi sebagian masyarakat menggunakan Lux menunjukkan gaya
hidup modern.
Melihat Keberhasilan Lifebuoy sebagai brand loyalty bagi konsumen Semarang bisa jadi lantaran kota
tersebut dikenal memiliki udara relatif panas, akibatnya setiap aktivitas
warganya berpotensi mengeluarkan keringat dan kuman sekaligus, sehingga
pemakaian sabun Lifebouy dirasakan sebagai solusi yang sangat cerdas. Desain
dan kemasan produk sabun mandi Lifebuoy
senantiasa dibuat lebih menarik dan inovatif jika dibandingkan dengan kemasan
produk sejenis dari pesaingnya, agar kemasan produk ini cukup memenuhi syarat
untuk bersaing di pasaran.
Dari banyak macam macam sabun Lifebuoy seperti sabun cuci
tangan (handwash), sabun cair (bodywash)
untuk mandi atau pengganti sabun padat (bar soap), sabun jerawat(clear
skin) dan sabun untuk lelaki (for man) membersihkan minyak dan kotoran. Produk
– produk tersebut di buat untuk menarik perhatian konsumen atau masyarakat.
Sementara Giv yang mempunyai aroma wangi di dalam sabun menduduki posisi ke tiga dengan total
presentase 23.70%. Tetapi dalam hal aroma wangi masih di bawah sabun Lux yang
menduduki peringkat dua. Lalu peringkat
ke empat di duduki oleh sabun Nuvo dengan total presentase 18.30% , sama dengan
Lifebuoy yaitu sebagai sabun kesehatan keluarga tetapi masih di bawah sabun
Lifebuoy yang menduduki peringkat teratas. Dan terakhir sabun Shinzui yaitu
sabun yang dapat membuat kulit menjadi putih dengan total presentase11.60%.
Sabun Shinzui menduduki peringkat yang terakhir karena kurang menarik perhatian
masyarakat, dan sering mendapat keluhan bahwa kulit konsumen yang
menggunakannya tidak berubah putih. Hal ini yang membuat sabun Shinzui kurang
di minati oleh konsumen.
Penurunan tingkat presentase sabun lifebuoy pada tahun 2010
dan 2011 karena di sebabkan dari selera konsumen sendiri, konsumen kurang puas
dengan sabun lifebuoy yang kurang memiliki aroma wewangian seperti sabun
lifebuoy. Lalu dari bentuk sabun lifebuoy yang kurang menarik Dapat di
simpulkan bahwa naik turunnya tingkat market share dari sebuah produk berkaitan
dengan kebutuhan, keinginan dan kepuasan konsumen. Oleh karena itu produsen harus
dapat menyediakan produk yang berkualitas dan dapat memuaskan konsumen.
Tabel 1.2 Top Brand Sabun Mandi Kesehatan
Merek Tahun
2010
|
2011
|
|
Lifebuoy
|
40,2%
|
37.4%
|
Dettol
|
33,9%
|
38.6%
|
Nuvo
|
8.7%
|
11.0%
|
Asepso
|
6.8%
|
5.0%
|
JF Sulfur
|
6.0%
|
4.6%
|
Medicare
|
3.1%
|
2.2%
|
Sumber : www.top.brand-award.com
Dari tabel di atas sabun mandi Lifebuoy mengalami penurunan
pada tahun 2011 sebesar .8%.
Tetapi Lifebuoy masih menjadi peringkat teratas dibandingkan oleh Nuvo dan Medicare.
… Distribusi pemasaran sabun lifeboy
Berbeda dengan sabun mandi merk Dove ataupun Lux yang
membidik konsumen segmen atas dengan harga lebih tinggi yakni sekitar 4000
rupiah, sabun lifeboy membidik pasar keluarga dengan harga standar yakni 2000
rupiah per batang sabun. Meskipun promosi di televise maupun iklan media
lainnya sama gencarnya dengan merk lain namun menurut analisa saya sabun merk
lifeboy ini cenderung memilih kuantitas dibandingkan kualitas profit. Selain
itu dari aspek place, pendistribusian sabun merk ini mudah dijangkau karena
terdapat tim distributor yang memasarkannya ke warung, ataupun mini market.
Hingga saat ini sabun merk lifeboy tetap mampu bertahan di persaingan bisnis
sabun mandi di Indonesia, meskipun dengan penetapan harga yang lebih rendah dan
variant yang cenderung tidak terlalu variatif. Disinilah fungsi dari bauran
pemasaran menurut saya, yakni mengatur strategi mulai dari penetapan harga,
promosi hingga segmentasi produk.
Elemen – Elemen
Marketing Mix Pada sabun Lifebuoy
1. PRODUCT
Standarisasi
Standardisasi produk Lifebuoy Sabun
ini telah disesuaikan dengan ketentuan internasional. Hal ini telah dinyatakan
oleh Ketut Ritiasa selaku Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplementer BPOM. Standarisasi ini mencangkup komposisi pembuatan,
bahan aktif, dan pengawet. Selain telah disesuaikan dengan ketentuan
internasional, standarisasi ini masih berpegang dan selalu memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan BPOM, Departemen Kesehatan, dan lembaga lainnya.
Sebelum diluncurkan, semua produk Unilever juga telah melalui prosedur
pengetesan keamanan yang sangat ketat. Semua prosedur dan proses pengetesan
mengikuti standar internasional. Hal ini diungkapkan oleh Josef Bataona,
Direktur Hubungan Perusahaan dan Sumber Daya Manusia Unilever.
2. PRICING
Di dalam menghadapi persaingan
antarproduk, Lifebuoy Sabun memiliki strategi-strategi dalam menghadapi
persaingan-persaingan antarproduk, strategi itu antara lain:
a.
KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Untuk mendapatkan harga pokok
produksi yang berbiaya rendah, PT Unilever melakukan strategi brand extension
terhadap produk sabun mandi Lifebouynya dengan meluncurkan produk baru dengan
merek yang sama untuk kategori sabun. Hal ini bertujuan agar produk (sabun)
dapat bersaing dengan produk lainnya dan untuk mengurangi risiko kegagalan
produk baru.
Brand extension (Perluasan Merek)
adalah strategi yang paling popular saat ini untuk memperkenalkan produk baru
dalam kategori produk yang berbeda. Alasan penggunaan konsep ini dalam
peluncuran produk baru jelas mengharapkan merek yang sudah terkenal dapat
mendorong penjualan, sehingga konsumen tidak merasa asing lagi dengan produk
yang baru ditawarkan tersebut. Pemakaian brand extension “Lifebuoy” untuk sabun,
merupakan jalan pintas untuk menembus pasar sabun yang lebih dulu dimasuki
Rejoice, Pantene dan Head & Shoulders (produksi Procter and Gamble,
competitor Unilever) serta bersaing dengan produk Unilever sendiri seperti
Sunslik dan Clear.
Saat ekuitas merek yang kuat sudah
tercapai maka suatu perusahaan dapat melakukan differesiasi merek/ brand
extension dengan memakai merek yang sama, seperti yang dilakukan oleh PT
Unilever tbk pada produk Lifebouynya. PT Unilever sebagai produsen merek
lifebouy menyadari manfaat dari kuatnya ekuitas merek lifebouy, sehingga dibandingkan
mengeluarkan merek lain, lebih baik menggunakan merek lifebouy sebagai produk
shampo baru sehingga akan menghemat biaya promosi untuk merek baru. Hal ini
dapat dianalisa sebagai strategi pemasaran untuk berebut pangsa pasar shampo
dengan memakai merek “lifebouy”yang sudah dikenal dan mapan dalam pangsa pasar.
PT Unilever tbk sebagai produsen
merek Lifebuoy juga memanfaatkan kuatnya ekuitas merek Lifebouy. Sehingga,
dengan cara menggunakan perluasan merek dan kuatnya ekuitas merek pada produk
lifebuoy sebagai produk shampo baru, dapat menghemat biaya promosi untuk merek
baru dan PT Unilever dapat menjual produk sabun dengan harga rendah karena
adanya penghematan dan pengawasan biaya yang ketat sehingga harga yang dilempar
ke pasar dapat lebih rendah dan dapat bersaing dengan produk sabun lainnya.
Dengan kuatnya ekuitas merek Lifebouy yang sudah dikenal oleh konsumen
sebelumnya dan harganya lebih rendah dapat memperluas pangsa pasar Lifebouy
untuk menarik konsumen lebih luas.
b. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan
kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas
produknya. Baik itu kemasan Sabun berupa botol besar, sachet, dan botol kecil.
Selain itu juga adanya macam-macam produk Sabun Lifebuoy untuk berbagai jenis
rambut, seperti Anti Dandruff, Clean & Thick, dan Anti Hair Fall.
c. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem
informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar
dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke
masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya
perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever
dengan produk-produk pesaing lainnya.
d. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN
PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk
memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan
kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para
konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.
3. PROMOTION
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh Lifebuoy Sabun yaitu:
Pada produk Lifebuoy Sabun, promosi
yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan
sehari-hari promosi yang dilakukan Lifebuoy Sabun tidak hanya lewat media
elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan
event-event, seperti event roadshow “Bintang lapangan Jagoanku”, yang
memasukkan produk-produk dari PT. Unilever yang lain seperti Kecap Bango,
Pepsodent, Rexona, dll. Karena jika promosi yang dilakukan Lifebuoy Sabun hanya
melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan
keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan
dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati
masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna
dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh
berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa
dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses
pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya
dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon
belanja gratis produk Lifebuoy Sabun adalah salah satu cara promosi yang
dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak
menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah
kebawah.
1.
Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2.
Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4.
Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu
calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima
pesan
5.
Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan
alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya
zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru
dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
1.
Advertising
2.
Consumer
Sales Promotion
3.
Trade
Promotion and Co-Marketing
4.
Packaging.
Point Of Purchase
5.
Personal
Selling
6.
Public
relations
7.
Brand
Publicity
8.
Corporate
Advertising
9.
The
Internet
10. Direct Marketing
11. Experiential contact: Event,
sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth
Consumer – market sales promotion
techniques:
1.
Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk
mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk
tertentu.
2.
Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
3.
Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan
biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk
tertentu.
4.
Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan
untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli
sesuatu.
5.
Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah
produk atau jasa (pemberian contoh produk).
6.
Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai
pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
7.
Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan
bukan pada toko pengecer.
8.
Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah
kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon
atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam
pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.
9.
Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek
sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat
bersamaan dengan para penonton di acara.
4.
PLACE
Penjualan
barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana umumnya dijual melalui
perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas
menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi
yang dilakukan PT Unilever dalam mendistribusikan Lifebuoy Sabun:
1. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Seperti jenis saluran Produsen -
Konsumen, saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini,
pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapula beberapa
produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani
konsumen. Namun alternative akhir ini tidak umum dipakai.
2. Produsen ---> Wholesaler --->
Retailer ---> Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak
digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional.
Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
3. Produsen ---> Agen --->
Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Dalam saluran distribusi, sering
menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepedagang besar
yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam
saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
4. Produsen ---> Agen ---> Retailer
---> Konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai
penyalurnya. la menjalankan kegiatan perdagangan besar, dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para
pengecer besar.
0 Response to "Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy"
Post a Comment