-->

Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy

Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy




A.    Latar Belakang

Setiap organisasi tentunya mempunyai maksud dan tujuan. Mereka memproduksi dan menjual berbagai produk tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu melakukan pendistribusian produk yang mereka tawarkan dengan cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pendistribusian produk haruslah dirancang secara tepat, agar nantinya barang sampai ke pada pelanggan dengan sempurna.
Berbagai pengembangan pendistribusian produk yang ada terus di kembangkan dan di jalankan setiap perusahaan. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu memastikan jalanja proses pendistribusian dengan tepat. Selain itu manajer harus membangun sebuah sistem pengembangan saluran distribusi yang memiliki kemampuan untuk menjalankan perusahaan dengan baik agar proses pendistribusian barang tidak merugikan perusahaan.

B.     Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan tugas mata kuliah Manajemen distribusi dan pengangkutan yang berjudul “pendistribusian sabun lifebuoy” ini adalah untuk mengetahui dan mendalami apa saja yang dilakukan dalam  pendistribusian sabun ini, dan bagaimana aluran distribusi.

C.    Tujuan
Tujuan dari penyusunan tugas ini adalah untuk dapat menambah pemahaman tentang pentingnya pendistribusian barang didalam sebuah perusahaan dan dapat menghasilkan keberhasilan didalam perusahaan itu sendiri.


Sejarah awal

Lifebuoy adalah salah satu merek tertua, yang diluncurkan pertamakali oleh ” William Hesketh Lever” Lever kemudian berkembang di kawasan industry Bolton, Lancashire, yang merupakan tipikal kota di Inggris di era revolusi industri,dimana ribuan penduduk yang tinggal di kawasan kumuh tersebut terserang wabah penyakit. Wabah tifus, disentri dan penyakit kuning berjangkit dimana-mana dan angka kematian bayi sangat tinggi.

·         Contoh sabun Lifeboy jaman dahulu

Kebersihan adalah sebagian dari Iman” adalah tema yang diangkat oleh kaum reformis,dimana mereka menuntut adanya edukasi tentang kebersihan dan peningkatan taraf hidup bagi orang miskin dan kaum pekerja. Mereka juga menginginkan pendekatan tentang cara mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis.Lever berusaha untuk terus mencari formula sabun yang tepat untuk membasmi kuman penyakit dengan biaya yang terjangkau oleh semua orang.Akhirnya Lever menemukan formula Asam Karbolik,dimana penemuan tersebut merupakan suatu terobosan ilmiah di masa itu.
suatu merek yang benar-benar mendunia sebelum istilah merek global diciptakan. Sabun Disinfektan Royal Lifebuoy diluncurkan pada tahun 1894 sebagai suatu produk baru yang terjangkau di Inggris, untuk mendukung orang mendapatkan kebersihan diri yang lebih baik. Segera setelah diluncurkan, sabun Lifebuoy berkelana ke seluruh dunia, menjangkau negara-negara seperti India, suatu negara tempat sabun ini masih merupakan merek terkemuka di pasar.


a. Politik, Berbagi Sehat - Kampanye Mencuci Tangan dengan Sabun, dengan harapan agar kebiasaan sehat berupa mencuci tangan dengan sabun dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di dalam setiap keluarga Indonesia. Kampanye Mencuci Tangan dengan Sabun ini merupakan kelanjutan dari program Lifebuoy Berbagi Sehat yang yang diluncurkan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Lifebuoy (PPKL) pada bulan Juni 2004 bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) dan Yayasan ULI Peduli yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan Indonesia melalui kegiatan promotif dan preventif. Hasil dari program ini telah dialokasikan kepada pihak KuIS, Care Indonesia - Makasar dan Program 1200 jamban di desa Kutawis Purbalingga.

b. Ekonomi, banyak orang memilih sabun Lifebuoy bukan hanya karena harganya yg relative terjangkau tetapi juga karena keunggulan sabun tersebut untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat pada umumnya. Dari sini terlihat bahwa untuk menjaga kesehatan yg merupakan bagian penting dalam kehidupan tidaklah harus mahal, salah satunya yaitu menggunakan sabun Lifebuoy.

c.  Teknologi, semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya.

Selama 110 tahun lebih dalam sejarahnya lifebuoy selalu  merajai bidang kesehatan melalui kebersihan. Hal yang utama bagi lifebuoy adalah Janji perlindungan dan komitmennya untuk mendukung kehidupan melalui perlindungan yang lebih baik – Lifebuoy, suatu jaminan perlindungan jika anda merasa terancam. Sebagai contoh, kampanye yang dilakukan pada tahun 1930-an di AS diberi judul “Mencuci tangan membantu menjaga kesehatan”, mendorong penggunaan sabun Lifebuoy untuk membunuh kuman di tangan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Kampanye yang sama terus berlanjut hingga saat ini, dengan program pendidikan kebersihan Lifebuoy yang terus berlangsung di negara-negara termasuk India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Indonesia dan Vietnam.

Lifebuoy selalu memainkan peran di masa-masa krisis, membantu mencegah penyebaran kuman dan penyakit:

·      Selama Serangan kilat ke London pada tahun 1940, sabun Lifebuoy memberikan fasilitas mencuci darurat gratis bagi penduduk kota London. Mobil gerbong Lifebuoy dilengkapi dengan alat pancuran air hangat, sabun dan handuk.
·      Setelah terjadinya tsunami di Asia pada tahun 2004, sabun batangan Lifebuoy merupakan elemen kunci dalam paket lepas yang dibagi-bagikan di wilayah India Selatan, Sri Lanka dan Indonesia untuk membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi yang mewabah setelah terjadinya bencana tersebut.
·         Pada tahun 2005 lebih dari 200.000 sabun batangan Lifebuoy disumbangkan kepada UNICEF dan Komite Palang Merah Internasional untuk membantu operasi penanggulangan akibat gempa bumi di India Utara dan Pakistan.

Semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan pengalaman mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran konsumennya.
·        Bentuk batu bata merah keras klasik sabun Lifebuoy telah digantikan dengan bentuk Lifebuoy signature yang baru. Bentuk yang baru membuat sabun itu mudah digenggam dan digunakan.
·              Tim Lifebuoy telah mengembangkan suatu formula baru yang memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kuman dan menimbulkan busa yang kaya pada kulit.
·              Aroma Lifebuoy yang khas seperti obat dan karbol telah digantikan dengan wewangian kesehatan yang lebih menyenangkan dan modern.
·              Lifebuoy telah menjadi lebih dari sekedar sabun batangan berwarna merah – saat ini merek ini memberikan solusi kebersihan dan kesehatan bagi keluarga, termasuk rangkaian sabun batangan, cairan pencuci tangan dan gel pencuci cair. Inovasi Lifebuoy yang paling baru diarahkan kepada keprihatinan utama pada kebersihan dan kesehatan kulit di kalangan remaja ABG dan para pemuda: kulit berminyak dan berjerawat. Lifebuoy Clear Skin adalah sabun batangan yang diformulasikan dengan menggunakan teknologi baru radikal yang sudah terbukti secara klinis mengurangi jerawat yang parah hingga 70% dalam waktu 6 minggu. Dengan pemakaian teratur, dua kali sehari terbukti dapat mencegah dan mengurangi timbulnya kembali jerawat.

FAKTA UTAMA

·         Saat ini Lifebuoy dijual di Asia dan sebagian wilayah Afrika. Lifebuoy merupakan pemimpin pasar di setiap pasar Asia yang menjual produk ini.
·      Pemeriksaan laboratorium membuktikan sabun Lifebuoy  memberikan perlindungan 100% yang paling efektif terhadap kuman dibandingkan dengan sabun biasa.
·       Hingga saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah mengikuti program Pendidikan Kesehatan Lifebuoy – suatu program pendidikan kesehatan pribadi terbesar yang pernah ada di dunia.
·              Pada tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi “Citizen Brand” Indonesia sebagai pengakuan atas upaya yang telah dilakukan dalam hal pendidikan pencucian tangan.
·              Hampir separuh pemakai produk Lifebuoy adalah di daerah pedalaman Asia, tempat sebagian besar penduduk tinggal dengan penghasilan kurang dari US$ 1 sehari.


Market Share ( Pangsa Pasar )
Berikut ini adalah data pangsa pasar produk sabun tahun 2009 – 2011 di Semarang.
Merek
Tahun
Total

2009
2010
2011
Lifebuoy
47.50%
46.70%
41.40%
135.60%

Lux
19.70%
23.60%
23.60%
66.90%
Giv
7.50%
8.60%
7.60%
23.70%
Nuvo
6.80%
5.50%
6.00%
18.30%

Shinzui
0
5.40%
6.20%
11.60%

Dari hasil riset tahun 2009 – 2011 menunjukkan bahwa sabun lifebuoy menempati posisi teratas dengan total presentase sebesar 135.60%. Selama ini sabun Lifebuoy diasosiasikan sebagai sabun kesehatan keluarga dan sangat ampuh membunuh kuman ketimbang sabun mandi lainnya.  Sedangkan sabun Lux di benak konsumen diasosiasikan sebagai sabun kecantikan yang memiliki busa yang banyak serta bau yang harum. Bagi sebagian masyarakat menggunakan Lux menunjukkan gaya hidup modern.
Melihat Keberhasilan Lifebuoy sebagai brand loyalty bagi konsumen Semarang bisa jadi lantaran kota tersebut dikenal memiliki udara relatif panas, akibatnya setiap aktivitas warganya berpotensi mengeluarkan keringat dan kuman sekaligus, sehingga pemakaian sabun Lifebouy dirasakan sebagai solusi yang sangat cerdas. Desain dan kemasan produk sabun mandi  Lifebuoy senantiasa dibuat lebih menarik dan inovatif jika dibandingkan dengan kemasan produk sejenis dari pesaingnya, agar kemasan produk ini cukup memenuhi syarat untuk bersaing di pasaran.
Dari banyak macam macam sabun Lifebuoy seperti sabun cuci tangan (handwash), sabun cair (bodywash)  untuk mandi atau pengganti sabun padat (bar soap), sabun jerawat(clear skin) dan sabun untuk lelaki (for man) membersihkan minyak dan kotoran. Produk – produk tersebut di buat untuk menarik perhatian konsumen atau masyarakat.
Sementara Giv yang mempunyai aroma wangi di dalam sabun  menduduki posisi ke tiga dengan total presentase 23.70%. Tetapi dalam hal aroma wangi masih di bawah sabun Lux yang menduduki peringkat dua.  Lalu peringkat ke empat di duduki oleh sabun Nuvo dengan total presentase 18.30% , sama dengan Lifebuoy yaitu sebagai sabun kesehatan keluarga tetapi masih di bawah sabun Lifebuoy yang menduduki peringkat teratas. Dan terakhir sabun Shinzui yaitu sabun yang dapat membuat kulit menjadi putih dengan total presentase11.60%. Sabun Shinzui menduduki peringkat yang terakhir karena kurang menarik perhatian masyarakat, dan sering mendapat keluhan bahwa kulit konsumen yang menggunakannya tidak berubah putih. Hal ini yang membuat sabun Shinzui kurang di minati oleh konsumen.
Penurunan tingkat presentase sabun lifebuoy pada tahun 2010 dan 2011 karena di sebabkan dari selera konsumen sendiri, konsumen kurang puas dengan sabun lifebuoy yang kurang memiliki aroma wewangian seperti sabun lifebuoy. Lalu dari bentuk sabun lifebuoy yang kurang menarik Dapat di simpulkan bahwa naik turunnya tingkat market share dari sebuah produk berkaitan dengan kebutuhan, keinginan dan kepuasan konsumen. Oleh karena itu produsen harus dapat menyediakan produk yang berkualitas dan dapat memuaskan konsumen.

Tabel 1.2 Top Brand Sabun Mandi Kesehatan
Merek Tahun

2010

2011
Lifebuoy
40,2%
37.4%

Dettol
33,9%
38.6%

Nuvo
8.7%
11.0%

Asepso
6.8%
5.0%

JF Sulfur
6.0%
4.6%

Medicare
3.1%
2.2%


Sumber : www.top.brand-award.com
Dari tabel di atas sabun mandi Lifebuoy mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar .8%. Tetapi Lifebuoy masih menjadi peringkat teratas dibandingkan oleh Nuvo dan Medicare.

  Distribusi pemasaran sabun lifeboy

Berbeda dengan sabun mandi merk Dove ataupun Lux yang membidik konsumen segmen atas dengan harga lebih tinggi yakni sekitar 4000 rupiah, sabun lifeboy membidik pasar keluarga dengan harga standar yakni 2000 rupiah per batang sabun. Meskipun promosi di televise maupun iklan media lainnya sama gencarnya dengan merk lain namun menurut analisa saya sabun merk lifeboy ini cenderung memilih kuantitas dibandingkan kualitas profit. Selain itu dari aspek place, pendistribusian sabun merk ini mudah dijangkau karena terdapat tim distributor yang memasarkannya ke warung, ataupun mini market. Hingga saat ini sabun merk lifeboy tetap mampu bertahan di persaingan bisnis sabun mandi di Indonesia, meskipun dengan penetapan harga yang lebih rendah dan variant yang cenderung tidak terlalu variatif. Disinilah fungsi dari bauran pemasaran menurut saya, yakni mengatur strategi mulai dari penetapan harga, promosi hingga segmentasi produk.

Elemen – Elemen Marketing Mix Pada sabun Lifebuoy

1.      PRODUCT
Standarisasi
Standardisasi produk Lifebuoy Sabun ini telah disesuaikan dengan ketentuan internasional. Hal ini telah dinyatakan oleh Ketut Ritiasa selaku Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplementer BPOM. Standarisasi ini mencangkup komposisi pembuatan, bahan aktif, dan pengawet. Selain telah disesuaikan dengan ketentuan internasional, standarisasi ini masih berpegang dan selalu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan BPOM, Departemen Kesehatan, dan lembaga lainnya. Sebelum diluncurkan, semua produk Unilever juga telah melalui prosedur pengetesan keamanan yang sangat ketat. Semua prosedur dan proses pengetesan mengikuti standar internasional. Hal ini diungkapkan oleh Josef Bataona, Direktur Hubungan Perusahaan dan Sumber Daya Manusia Unilever.


2.      PRICING
Di dalam menghadapi persaingan antarproduk, Lifebuoy Sabun memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antarproduk, strategi itu antara lain:
a.      KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Untuk mendapatkan harga pokok produksi yang berbiaya rendah, PT Unilever melakukan strategi brand extension terhadap produk sabun mandi Lifebouynya dengan meluncurkan produk baru dengan merek yang sama untuk kategori sabun. Hal ini bertujuan agar produk (sabun) dapat bersaing dengan produk lainnya dan untuk mengurangi risiko kegagalan produk baru.

Brand extension (Perluasan Merek) adalah strategi yang paling popular saat ini untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori produk yang berbeda. Alasan penggunaan konsep ini dalam peluncuran produk baru jelas mengharapkan merek yang sudah terkenal dapat mendorong penjualan, sehingga konsumen tidak merasa asing lagi dengan produk yang baru ditawarkan tersebut. Pemakaian brand extension “Lifebuoy” untuk sabun, merupakan jalan pintas untuk menembus pasar sabun yang lebih dulu dimasuki Rejoice, Pantene dan Head & Shoulders (produksi Procter and Gamble, competitor Unilever) serta bersaing dengan produk Unilever sendiri seperti Sunslik dan Clear.

Saat ekuitas merek yang kuat sudah tercapai maka suatu perusahaan dapat melakukan differesiasi merek/ brand extension dengan memakai merek yang sama, seperti yang dilakukan oleh PT Unilever tbk pada produk Lifebouynya. PT Unilever sebagai produsen merek lifebouy menyadari manfaat dari kuatnya ekuitas merek lifebouy, sehingga dibandingkan mengeluarkan merek lain, lebih baik menggunakan merek lifebouy sebagai produk shampo baru sehingga akan menghemat biaya promosi untuk merek baru. Hal ini dapat dianalisa sebagai strategi pemasaran untuk berebut pangsa pasar shampo dengan memakai merek “lifebouy”yang sudah dikenal dan mapan dalam pangsa pasar.

PT Unilever tbk sebagai produsen merek Lifebuoy juga memanfaatkan kuatnya ekuitas merek Lifebouy. Sehingga, dengan cara menggunakan perluasan merek dan kuatnya ekuitas merek pada produk lifebuoy sebagai produk shampo baru, dapat menghemat biaya promosi untuk merek baru dan PT Unilever dapat menjual produk sabun dengan harga rendah karena adanya penghematan dan pengawasan biaya yang ketat sehingga harga yang dilempar ke pasar dapat lebih rendah dan dapat bersaing dengan produk sabun lainnya. Dengan kuatnya ekuitas merek Lifebouy yang sudah dikenal oleh konsumen sebelumnya dan harganya lebih rendah dapat memperluas pangsa pasar Lifebouy untuk menarik konsumen lebih luas.

b.      DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan Sabun berupa botol besar, sachet, dan botol kecil. Selain itu juga adanya macam-macam produk Sabun Lifebuoy untuk berbagai jenis rambut, seperti Anti Dandruff, Clean & Thick, dan Anti Hair Fall.

c.       BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

d.      MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.


3.      PROMOTION
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh Lifebuoy Sabun yaitu:
Pada produk Lifebuoy Sabun, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan Lifebuoy Sabun tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event, seperti event roadshow “Bintang lapangan Jagoanku”, yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever yang lain seperti Kecap Bango, Pepsodent, Rexona, dll. Karena jika promosi yang dilakukan Lifebuoy Sabun hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk Lifebuoy Sabun adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
1.      Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2.      Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3.      Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4.      Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5.      Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
1.      Advertising
2.      Consumer Sales Promotion
3.      Trade Promotion and Co-Marketing
4.      Packaging. Point Of Purchase
5.      Personal Selling
6.      Public relations
7.      Brand Publicity
8.      Corporate Advertising
9.      The Internet
10.  Direct Marketing
11.  Experiential contact: Event, sponsorship
12.  Customer Service
13.  Word Of Mouth

Consumer – market sales promotion techniques:
1.      Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
2.      Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
3.      Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
4.      Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
5.      Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian contoh produk).
6.      Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
7.      Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer.
8.      Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.
9.      Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.


4.      PLACE
Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi yang dilakukan PT Unilever dalam mendistribusikan Lifebuoy Sabun:
1. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Seperti jenis saluran Produsen - Konsumen, saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternative akhir ini tidak umum dipakai.
      2. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
      3. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Dalam saluran distribusi, sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
      4. Produsen ---> Agen ---> Retailer ---> Konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. la menjalankan kegiatan perdagangan besar, dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.


0 Response to "Makalah Pendistribusian Sabun LifeBuoy"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel