Makalah Penetapan Harga Jual
Komponen Penetapan Harga Jual Produk |
1.1.Latar
Belakang
Harga
jual suatu produk perlu ditetapkan, dimaksudkan untuk pencapaian laba. Harga
jual suatu produk mempengaruhi posisi persaingan pasar, yang selanjutnya akan
mempengaruhi volume produksi.
Dapat dikatakan bahwa harga jual mepengaruhi besarnya pendapatan dan laba
bersih perusahaan. (download.portalgaruda.org/article.php?article=129693&val=1025).
Untuk mencapai laba yang optimal maka perusahaan
harus dapat menekan biaya dan
meningkatkan penjualan atau keduanya dilakukan secara bersamaan. Besar kecilnya biaya ini berpengaruh terhadap
penentuan harga pokok yang nantinya
dapat menghitung harga jual per kemasan produk.(news.palcomtech.com/.../Jurnal_NurulAini_AnalisisPenentuanHargaJual.)
Perhitungan harga jual produksi harus dilakukan secara teliti dengan
memperhitungkan jumlah biaya yang telah dikeluarkan dalam memproduksi suatu produk dan laba yang telah ditargetkan
perusahaan. Hal ini dapat dilihat
jika perusahaan melakukan perhitungan yang kurang tepat terhadap harga jual
barang sehingga laba yang di hasilkan lebih kecil dari yang
seharusnya diperoleh perusahaan tersebut Perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan
dikeluarkandengan menentukan harga pokok produksi , dan perusahaan dalam
menentukan harga jual dari suatu pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Dan laba yang diperoleh
perusahaan dapat optimal karena harga jual yang dibebankan kepada pemesan
ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi
pesanan tersebut (download.portalgaruda.org/article.php?...PENETAPAN%20HARGA%20...)
Didalam penentuan harga pokok produksi, informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
adalah informasi mengenai biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Sehingga informasi harga pokok produksi yang
dihasilkan dapat diandalkan baik untuk penentuan harga jual produk maupun untuk perhitungan laba rugi periodik.
(Batubara, 2013). (digilib.uns.ac.id/.../Analisis-penetapan-harga-jual-produk-pada-perusaha...)
1.2.Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa itu penetapan harga jual?
1.2.2.bagaimana
metode penetapan harga jual?
1.2.3.faktor
faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual?
1.2.4.tujuan
dari penetapan harga jual?
1.3.Tujuan
dan manfaat
1.3.1.mengetahui
apa itu penetapan harga jual
1.3.2.mengetahui
metode penetapan harga jual
1.3.3.mengetahui
apa faktor- faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual.
1.3.4.mengetahui
tujuanj dari penetapan harga jual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penetapan harga
Jual
2.1.2. Pengertian Harga
Jual
Harga jual adalah
jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau
jasa yang dijual atau diserahkan. (Supriyono,
2001:314)
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang
diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah
dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai
dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Jadi penetapan harga jual adalah suatu proses
penghitungan persentase pendapatan yang akan di peroleh perusahaan setelah
dikurangi biaya produksi
2.2.Metode penetapan harga jual
Pada umumnya harga jual suatu
produk atau jasa sudah terbentuk dipasar, sebagai interaksi antara jumlah
permintaan dan penawaran di pasar. Namun manajemen puncak memerlukan informasi
biaya penuh untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif harga
jual yang terbentuk di pasar. Harga jual
harus mampu menutup biaya penuh dan menghasilkan laba yang sepadan dengan
investasi, dengan kata lain harga jual harus dapat menutup biaya penuh ditambah
dengan laba yang wajar.
Menurut Mulyadi
(2001:348) metode penentuan harga jual dibagi kedalam beberapa metode,
diantaranya adalah:
2.2.1.Penentuan harga jual normal(normal pricing)
Dalam keadaan normal, manajer penentu harga jual
memerlukan informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentu
harga jual produk atau jasa. Harga jual suatu produk harus dapat menutup biaya
taksiran biaya penuh produk atau jasa tersebut ditambah dengan laba yang wajar.
Terdapat dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual tersebut
diatas, yaitu; taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Taksiran biaya
penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan, yaitu; pendekatan Full Costing dan
Variable Costing.
2.2.2.Penentuan
harga jual dalam Cost-Type Contract
Cost Type
Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli
setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total
biaya yang sesungguhnya yang dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba
yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya
tersebut.
2.2.3.Penentuan harga jual
pesanan khusus (Special Order Pricing)
Pesanan khusus
merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler
perusahaan. Biasanya harga yang diminta Customer adalah harga dibawah
harga jual normal, karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar.
Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus informasi akuntansi
diferensial merupakan dasar yang dipakai sebagai landasaan penentuan harga
jual.
2.2.4.Penentuan harga jual
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan
pemerintah
Harga jual produk
atau jasa yang diatur oleh pemerintah ditentukan berdasarkan biaya penuh masa
yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga
jual yang diatur oleh pemerintah biaya penuh masa yang akan datang dipakai
sebagai dasar penentuan harga jual dihitung dengan menggunakan salah satu
pendekatan yaitu pendekatan Full Costing dan Variable Costing.
Dalam hal ini pendekatan Full Costing saja yang dipakai karena
pendekatan Variable Costing tidak diterima sebagai prinsip akuntansi
yang lazim.
Sedangkan
menurut Mas’ud Machfoedz (1999:113), metode penentuan harga jual terbagi
kedalam:
Gross
Margin Pricing, dengan menentukan persentase tertentu diatas harga (cost)
produk yang dibeli, persentase ini disebut “Mark on Prosentage” atau”Mark-up”.
Persentase ini meliputi dua komponen yaitu bagian untuk menutup biaya operasi
dan bagian yang merupakan laba yang diinginkan.
Direct
Cost Pricing, diterapkan pada produk yang diproduksi tetapi melebihi
daya serap pasar (produk dari kapasitas uyang menganggur) yang kemudian produk
ini dipasarkan pada pasar yang berbeda dengan catatan tidak merusak pasaran
produk dipasaran bebas.
Full
Cost Pricing, dengan memasukan semua biaya untuk membuat produk
tersebut ditambah persentase laba yang diinginkan untuk menutup biaya operasi
dan laba yang diinginkan.
Time and
Material Pricing, dalam metode ini tarif tertentu ditentukan dari upah
langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing, tarif ini dijadikan
satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang
diinginkan.
Capital
Employed Pricing, metode ini prosedurnya dengan menentukan persentase Mark-up
tertentu dari capital employed, yaitu kapital (Cosset) yang
dianggap mempunyai peranan dalam memproduksi barang (produk).
2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Harga Jual
Banyak faktor yang
mempengaruhi pembuatan keputusan penentuan harga jual baik dari
lingkungan internal maupun dari lingkungan eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah sebagai berikut;
2.3.1. Faktor Bukan Biaya
Faktor bukan biaya ini
meskipun sulit diukur dan diramalkan namun harus juga dipertimbangkan dalam penentuan harga jual. Faktor bukan
biaya biasanya merupakan faktor
yang berasal dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan
harga jual. Faktor-faktor tersebut antara
lain adalah :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat
mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.Perubahan kondisi perekonomian dalam
keadaan inflasi, yaitu turunnya daya beli
uang maka akan menyebabkan harga jual barang atau jasa akan naik. Sebaliknya apabila perekonomian dalam
keadaan deflasi, yaitu naiknya daya beli
uang maka harga jual barang atau jasa akan menjadi lebih rendah.
2. Elastisitas Permintaan
Berubah tidaknya harga
produk tergantung pada elastisitas permintaan produk. Karakteristik elastisitas permintaan adalah (Supriyono,
2001:327) :
a. Jika permintaan
elastis, peningkatan harga berakibat penurunan
permintaan sehingga total pendapatan menurun.
b. Jika permintaan produk
tidak elastik, peningkatan harga berakibat
penurunan permintaan, namun total pendapatan
meningkat.
Elastisitas permintaan dan
penawaran mempengaruhi keputusan manajemen
untuk menaikkan atau menurunkan harga jual produk. Jika permintaan suatu produk bersifat elastik maka keputusan
unttuk menurunkan harga jual berakibat
dapat meningkatkan volume penjualan dalam jumlah yang relatif besar. Sebaliknya, jika permintaan
suatu produk tidak elastik, maka keputusan
untuk menurunkan harga jual berakibat hanya dapat meningkatkan volume penjualan yang relatif kecil.
3. Tipe Pasar
Pada model ekonomi, harga
jual disusun berdasarkan tipe pasar yang dihadapi oleh perusahaan. Beberapa tipe pasar yang penting adalah sebagai
berikut (Supriyono, 2001:315):
a. Persaingan sempurna
b. Persaingan
monopolistik
c. Oligopoli
d. Monopoli
4. Penawaran dan Permintaan
Penawaran adalah berbagai
jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu yang menganggap hal-hal lain sama.
Permintaan adalah jumlah barang
yang diminta pembeli pada tingkat harga tertentu dengan asumsi hal-hal lainnya sama. Pertemuan antara kurva
penawaran dan permintaan
menghasilkan suatu keseimbangan yang menunjukkan besarnya harga (harga jual). Bentuk pasar yang
dihadapi produsen dan konsumen juga sangat
mempengaruhi keseimbangan harga pada kurva penawaran dan permintaan.
5. Tindakan atau Reaksi
Pesaing.
Tindakan atau reaksi pesaing
juga dapat mempengaruhi tingkat harga yang
ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan barang atau
jasa yang sejenis akan berusaha
menarik minat konsumen dengan cara menjual
produk atau jasanya dengan tingkat harga yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan harga yang
ditetapkan oleh pesaingnya.
7. Citra atau Kesan
Masyarakat.
Citra atau kesan masyarakat
terhadap suatu barang atau jasa dapat mempengaruhi
harga. Barang atau jasa yang telah dikenal masyarakat mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding dengan barang
atau jasa yang masih baru di
pasar.
8. Tujuan Nonlaba (Nirlaba)
Perusahaan non laba mempunyai
tujuan melayani masyarakat, misalnya membantu
pemerintah dalam rangka memcerdaskan kehidupan bangsa dengan mendirikan sekolah. Pada umumnya,
perusahaan non laba bergerak di bidang jasa.
Harga jual produknya ditentukan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Biaya total dapat mencakup
keseluruhan dana operasi perusahaan,
beban bunga yang ditanggung, dana untuk meningkatkan jasa pelayanan serta perluasan operasi.
9. Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Sebuah perusahaan didirikan
bukan sekedar untuk mencari laba, tetapi juga untuk melayani masyarakat. Rasa tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat dapat
mempengaruhi penentuan harga jual. Harga jual ditentukan berdasarkan tingkat ekonomi masyarakat yang dilayani. Faktor-faktor tersebut di atas berinteraksi
dan mempengaruhi harga jual tergantung
pada pembuat keputusan harga jual.
2.3.2 Faktor Biaya
Faktor yang menjadi
perhatian khusus bagi manajemen dalam penentuan harga jual adalah biaya. Dalam penentuan harga jual, faktor
biaya digunakan sebagai batas
bawah karena dalam kondisi wajar harga jual harus dapat menutup semua biaya yang bersangkutan dengan
produk/jasa dan dapat menghasilkan laba yang
diharapkan. Maka dapat diasumsikan bahwa harga jual yang ditetapkan harus lebih tinggi dari total biaya yang
telah dikeluarkan supaya menguntungkan bagi
perusahaan. Manajemen harus mampu menekan dan mengendalikan biaya agar struktur biaya tetap rendah
sehingga harga jual produk yang ditawarkan dapat Ditekan.
2.4.Tujuan Penentuan Harga Jual
Tujuan penentuan harga jual
ada bermacam-macam. Tujuan penentuan harga
jual yang dilakukan perusahaan terhadap produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Kotler, 1996:356):
2.4.1. Kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan menetapkan tujuan
ini apabila menghadapi kelebihan kapasitas
produksi, persaingan yang ketat atau perubahan selera konsumen. Dalam
hal ini, bertahan hidup lebih
utama daripada menghasilkan keuntungan. Demi kelangsungan hidup perusahaan, disusun strategi dengan
menetapkan harga jual yang rendah
dengan asumsi pasar akan peka terhadap harga.
2.4.2.Peningkatan arus
keuntungan.
Perusahaan dapat
memaksimalkan laba jangka pendek apabila perusahaan lebih mementingkan prestasi keuangan jangka pendeknya
dibandingkan jangka panjang.
Perusahaan mempunyai keuntungan untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka pendek dengan anggapan
bahwa terdapat hubungan antara
permintaan dan biaya dengan tingkatan harga yang akan
menghasilkan laba maksimum yang ingin dicapai.
2.4.3. Kepemimpinan kualitas produk.
Dalam hal ini, perusahaan
menetapkan harga yang tinggi supaya kualitas produksi tetap terjamin. Ada kemungkinan perusahaan mempunyai
keinginan untuk memasarkan produk
dengan kualitas tinggi atau ingin menjadi
pemimpin dalam kualitas produk di pasarnya. Pada umumnya perusahaan semacam ini menetapkan harga yang
tinggi dengan tujuan agar dapat menutup tingginya
biaya dalam menghasilkan mutu produk yang tinggi.
2.4.4. Meningkatkan penjualan.
Peningkatan penjualan akan
mempengaruhi penerimaan perusahaan, jumlah
produksi dan laba perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan jumlah penjualan yang tinggi untuk menunjang
kelangsungan hidupnya. Peningkatan penjualan
dapat dilakukan melalui bauran pemasaran yang agresif. Pengembangan produk dengan memperbarui atau menawarkan
produk-produk baru dapat
meningkatkan penjualan. Pada satu sisi, perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan dengan tetap mempertahankan
tingkat labanya. Sedangkan di sisi
lain, manajemen dapat memutuskan
untuk meningkatkan volume
penjualan melalui strategi pemotongan harga atau penetapan harga yang agresif dengan menanggung resiko.
2.4.5. Mempertahankan dan meningkatkan
bagian pasar.
Salah satu strategi yang
dapat ditempuh perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. Banyak perusahaan menetapkan
harga yang rendah untuk
mempertahankan dan memperbesar pangsa pasar.
2.4.6. Menstabilkan harga.
Perusahaan berupaya
menstabilkan harga dengan tujuan untuk menghindari adanya perang harga pada waku permintaan meningkat atau menurun
(tidak stabil).Oleh karena itu
perusahaan perlu menentukan tujuan utama agar fokus perusahaan menjadi lebih jelas. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut di atas adabeberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan tersebut
akan diuraikan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.
0 Response to "Makalah Penetapan Harga Jual"
Post a Comment