-->

Fungsi Linear dalam Matematika Ekonomi

Fungsi Linear dalam Matematika Ekonomi


Fungsi : hubungan antara satu variable dengan variable lain yang masing-masing variable tersebut saling mempengaruhi.
Variable / perubah : suatu besaran yang didalam suatu permasalahan nilainya dapat berubah-ubah.
Variable bebas ( independent variable ) : peubah yang nilainya tidak tergantung pada peubah lain dan nilai peubah ini akan menentukan nilai fungsi yang bersangkutan.
Variable tergantung ( dependent variable ) : peubah yang nilainya tergantung pada peubah yang lainnya.
·         Fungsi Linear
Merupakan fungsi yang pangkat tertinggi dari  variable bebasnya adalah 1.
Bentuk umumnya adalah :
y = ax + b
Dimana    
a = koefisien arah
b = konstanta yang merupakan titik potong pada sumbu y
                   x = variable bebas
                   y = variable tergantung
·         Penggambaran Fungsi Linear
1.     cara daftar
digunakan untuk melihat perubahan nilai angka dari peubah bebas dan peubah tergantungnya.
  Contoh :
y = 2x + 10


X
0
1
2
3
4
5
6
7
Y
10
12
14
16
18
20
22
24

              
                  

2.     cara matematis
Dengan cara mencari ciri matematis dari persamaan yang bersangkutan.
Y = 2x + 10
Titik potong sumbu y apabila x = 0
maka y = 2 (0) + 10
                       = 10

Sehingga titik potong pada sumbu y = ( 0,10 )


grafiktitik potong pada sumbu  ( 0,10 )

Titik potong sumbu x apabila y = 0
maka 0 =   2x + 10
  - 2x = 10
    x = - 5 
sehinnga titik potong pada sumbu x = ( -5,0 )


grafik titik potong pada sumbu x = ( -5,0 )


 


    
                                                      

·        Mencari fungsi linear

a.     metode dua titik (dwi koordinat )
merupakan metode pembentukan persamaan linear ( garis lurus ) dari dua buah titik yang diketahui
( Y – Y1)     :  ( X – X1 )
(Y 2 – Y1)   :  (X2 – X1)
Contoh buatlah persamaan garis lurus yang melalui titik A (4,2) dan B (2,6)
Titik A (4,2)     X1 = 4   Y1 = 2
Titik  B (2,6)     X2 = 2    Y2 = 6 Y - 2)  =  (X - 4)
(6 -  2)  :   ( 2 – 4)                    
(Y – 2) :    (X – 4)                                              

 (4)           (-2)
-2y + 4 = 4x – 16
      -2y = 4x – 20
         y = -2x + 10




                                           
                                    
b.     metode titik potong sumbu
digunakan untuk kasus tertentu, yaitu jika suatu titik A (x1,y1) merupakan titik potong sumbu Y, misalnya pada titik (0,b) dan titik B (x2,y2) merupakan titik potong sumbu x misalnya pada (a,0) maka persamaan garisnya dapat dibentuk sbb:
y / b – 1 = x / a  
y / b + x / a = 1


contoh :
apabila diketahui suatu garis dengan titik potong sumbu y adalah (0,6) dan titik potong sumbu x adalah (4,0), carilah persamaan garisnya
y / b – 1 = x / a
y / b + x / a = 1
y / 6 + x / 4 = 1               
x 12

12y / 6 + 12x / 4 = 12
2y + 3x = 12
2y = -3x + 12
y = -3/2 x + 6
apabila diketahui suatu titik A (x1,y1) dan dilalui oleh suatu garis lurus yang memiliki kemiringan m, maka persamaannya adalah :
y – y1 = m (x – x1) persamaan garis yang melalui titik (x1,y1) dengan kemiringan sebesar m. contoh
carilah persamaan garis yang melalui suatu titik (4,2) dan kemiringan -3
y – y1 = m(x – x1)
y – 2   = -3(x – 4 )
           = -3x + 12
y  = -3x + 14
d.     metode kemiringan garis dan titik potong sumbu
apabila diketahui suatu titik yang berkoordinat (0,b) merupakan titik potong dengan sumbu y sebuah garis lurus yang memiliki kemiringan garis m, maka persamaan garis tersbut adalah y = mx + b, merupakan persamaan garis yang melalui titik potong sumbu y dengan kemiringan m, contoh :
apabila suatu garis memiliki titik potong dengan sumbu y pada (0,-4) dan kemiringannya 5 maka bagaimana persamaan garisnya :
y = mx + b
y = 5x – 4
·        cara mencari titik potong
y1 = 2x + 4
y2 = x + 5
garis pertama y1 = 2x + 4
titik potong dengan sumbu y pada (0,4)
titik potong dengan sumbu x pada (-2,0)
garis kedua y2 = x + 5
titik potong dengan sumbu y pada (0,5)
titik potong dengan sumbu x pada (-5,0)
garis pertama (y1) akan berpotongan dengan garis kedua (y2) saat y1 = y2, maka :
2x + 4 = x + 5, x = 1
y = 2x + 4   y = 2(1) + 4
                   Y = 6
Jadi titik potong garis pertama dan garis kedua (1,6)



 


                                      


·         Penerapan dalam ekonomi

fungsi permintaan
dalam fungsi permintaan ini sumbu y diganti dengan P sebagai sumbu harga dan sumbu x diganti dengan Q sebagai sumbu jumlah (Quantitas) produksi.
Bentuk umum :
Q = -aP + b
Dimana
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga barang yang bersangkutan
a  = koefisien fungsi permintaan
b  = konstanta fungsi permintaan yang bersangkutan
contoh :
diketahui bahwa permintaan suatu barang apabila harga jualnya Rp 160 jumlah barang yang diminta konsumen sebanyak 20 buah, sedangkan apabila harga jualnya diturunkan menjadi Rp. 120, maka jumlah barang yang diminta sebanyak 40 buah. Tentukan :
a.    bagaimanakah fungsi permintaannya
b.  apabila barang tersebut dibagi secara gratis kepada   konsumen,  berapa jumlah barang tersebut yang diminta
c.     berapa harga maksimum barang tersebut sehingga tidak ada yang membelinya.
a.    P1 = 160, P2 = 120, Q1 = 20, Q2 = 40
P – P1 / P2 – P1 = Q – Q1 / Q2 – Q1
P – 160 / 120 – 160 = Q – 20 / 40 – 20
P – 160 / -40 = Q – 20 / 20
20 P – 3200 = -40Q + 800 = 20 P = -40 Q + 4000 , 
 P = -2Q + 200
        Q = -1/2 P + 100
b.  apabila dibagi secara gratis, maka P = 0
P = -2Q + 200
0 = -2Q + 200
2Q = 200
Q = 100
c. apabila barang tersebut tidak ada yang membeli (Q = 0) maka harga maksimum :
P = -2Q + 200
P = -2 (0) + 200
P = 200
Harga max Rp. 200


               




Keadaan permintaan barang diketahui bahwa ketika harga jualnya Rp. 400 tidak ada barang yang diminta, sedangkan apabila barang tersebut dibagikan secara cuma-cuma, maka jumlah barang tersebut yang diminta hanya 100 unit. Bagaimanakah persamaan fungsi permintaannya.
y / b + x / a = 1        P / b + Q / a = 1
P = Rp. 400 maka Q = 0 unit  titik potong (0,400)
P = Rp. 0     maka Q = 100 unit titik potong (100,0)
P / 400 + Q / 100 = 1            x 400
P + 4 Q = 400
P = -4Q + 400 atau Q = -1/4 P + 100


         

 


Fungsi Penawaran
Bentuk umum fungsi penawaran
Q = aP + b
Q = jumlah barang yang ditawarkan
P = harga barang yang bersangkutan
a = koefisien fungsi penawaran
b = konstanta fungsi penawaran yang bersangkutan


contoh
sebuah perusahaan konveksi menjual salah satu produknya sebanyak 500 unit dengan harga Rp 1000 perunit. Apabila harganya naik menjadi Rp. 1.200 perunit, maka jumlah barang yang ditawarkan menjadi 900 unit. Tentukan :
a.     bagaimana fungsi penawarannya
b.     berapa harga minimal yang ditawarkan produsen
a. persamaan fungsi penawaran.
P1 = 1000, P2 = 1200, Q1 = 500, Q2 = 900
P – P1 / P2 – P1 = Q – Q1 / Q2 – Q1
Maka
P – 1000 / 1200 – 1000 = Q – 500 / 900 – 500 
P – 1000 / 200 = Q – 500 / 400
400 P – 400.000 = 200 Q – 100.000
                400 P  = 200 Q + 300.000
                       P  = 1/2Q + 750
atau
Q = 2P – 1500






b. dari gambar diatas terlihat bahwa harga minimal yang ditawarkan produsen adalah Rp. 750
keseimbangan pasar (market equilibrium)
merupakan keadaan dimana pada tingkat harga tertentu jumlah barang yang diminta (Qd) sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs)
contoh
fungsi permintaan (Qd) P : -1/2Q + 40
fungsi penawaran  (Qs) P :  1/2Q + 10
carilah keseimbangan pasar :
Qd = Qs
-1/2 Q + 40 = 1/2 Q + 10
               Q = 30 unit
P = ½ Q + 10
   = ½ (30) + 10
   = Rp 25
Berarti harga keseimbangan pasar pada saat harga Rp 25 perunit dengan kuantitas 30 unit.


                 



0 Response to "Fungsi Linear dalam Matematika Ekonomi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel