-->

Hubungan Antara Hadist Makan Sesudah Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang dengan Teori The Law of Deminishing Return

Hubungan Antara Hadist Makan Sesudah Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang dengan Teori The Law of Diminishing return

Ilustrasi Kurva Law diminishing of Utility
Menurut hukum Gossen I dalam  teori nilai guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marginal menurun (The Law of Deminishing Return) menyatakan bahwa “tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut. Hal tersebut hampir serupa dengan hadist
نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع
(Nahnu qoumun laa na’kulu hattaa naju’a wa idza akalna laa nasyba’u)
Artinya :
menurut terjemahan dari bahasa Arab tersebut, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang.  Hal tersebut terdapat dalam itu salah satu hukum pemaksimuman nilai guna Kepuasan dalam teori ekonomi, dimana: setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yamg dapat dinikmatinya. Dengan perkataan lain setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya.  nah jika kita hubungkan dengan hadist diatas jika seseorang merasa lapar dan ia kemudian makan  maka kepuasan yang ia dapatkan akan lebih maksimal dibanding ketika ia tidak lapar dan kemudian makan.  jika teori tersebut kita hubungkan dengan hukum  Gossen I dalam  teori nilai guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marginal menurun( The Law of Deminishing Return). Setelah kita mencapai kepuasan maksimum hendak nya kita berhenti untuk mengkonsumsi barang tersebut, karena apabila kita tetap mengkonsumsi barang tersebut yang ada hanyalah pemborosan dan rasa enek. Kesimpulannya adalah Pada hakikatnya kedua sumber tersebut menjelaskan bahwa setiap orang ingin mencapai kepuasan maksimum namun ketika kepuasan maksimum telah tercapai pertambahan yang terus menerus dalam mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus menerus menambah kepuasan yang  orang yang mengkonsumsinya. dan hanya akan menimbulkan efek negatif.
  Walaupun pada dasarnya hadis makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang diatas dikatakan Dhaif namun dapat diperkuat oleh hadits dan penjelasan ulama yang lainnya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahi ‘alaihi wa sallam,
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. Hadist ini menganjurkan kita untuk makan seadanya dan tidak berlebihan. Karena hal itu dapat mengundang sesuatu yang buruk bagi kita.
Selain hadis juga didukung oleh ayat berikut ini, dimana Al Qur’an surat al Isra’ ayat 28 yang artinya “Sesungguh-nya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.  Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas”. (al-Isra’ :27-28).
Berdasarkan ayat Al Qur’an dan Hadist di atas dapat dijelaskan bahwa yang dikonsumsi itu adalah barang atau jasa yang halal, bermanfaat, baik, hemat dan tidak berlebih-lebihan (secukupnya). 
Seperti di tunjukan oleh gambar grafik dibawah ini.
Kurva Nilai Marginal
Kurva nilai guna (TU) bermula dari titik 0, berarti pada waktu tidak terdapat konsumsi, maka nilai guna total adalah 0. Pada mulanya kurva nilai guna total adalah menaik, yang berarti kalau jumlah konsumsi betambah, maka nilai guna total bertambah tinggi. Kurva nilai guna total mulai menurun pada waktu konsumsi melebihi delapan buah. Jadi jika kita terus menambah konsumsi setelah delapan buah, hal tersebut hanya kan menimbulkan pemborosan karena kita tidak hanya akan mendapatkan rasa jenuh dan enek. Hal itu dapat dilihat dari Kurva nilai guna marginal (MU) turun dari kiri atas ke kanan bawah. Gambaran ini mencerminkan hukum nilai guna marginal yang semakin menurun. 




0 Response to "Hubungan Antara Hadist Makan Sesudah Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang dengan Teori The Law of Deminishing Return"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel