BERIKUT INFORMASI TENTANG MESJID TERTUA DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Masjid Asal Penampaan.
|
Jika berbicara tentang masjid tertua di Aceh, pasti yang dipikiran teman teman adalah Masjid Raya Baiturrahman ataupun Masjid Tuha indrapuri. Memang benar jika kedua masjid tersebut merupakan salah satu mesjid tertua di Aceh Namun bukan itu jawabannya karena Mesjid Raya Baiturrahman didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 Masehi sedangkan Mesjid Tuha indrapuri walaupun bangunannya didirikan pada abad ke-12 namun baru dirubah menjadi mesjid pada masa Sultan Iskandar Muda di.abad ke 16. Nah adapun mesjid tertua di Aceh adalah Masjid Asal Penampaan.
Masjid Asal Penampaan ini terletak di pinggiran sungai di Blah Penampaan, tepatnya di
dusun Muleng, Kampung Penampaan, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues
tepatnya berada di pusat kota Bangkejeren.
Sebuah
sumber mengatakan bahwa masjid Asal – Penampaan didirikan pada tahun 815 H/1412
M. Jika informasi ini akurat, berarti masjid Asal Penampaan didirikan dalam
masa Kerajaan Pasai. Sebab setidaknya, Kerajaan Pasai telah berdiri dari tahun
1282 M, (Ibrahim Alfian, 2004: 26) dan jatuh dalam kekuasaan Kerajaan Aceh
Darussalam di tahun 1524 M, (Amirul Hadi, 2004: 13).
masjid ini setidaknya sudah berumur 800 tahun. Meski sudah berumur 800 tahun, masjid itu tampak masih kokoh. Bangunannya belum pernah dirombak dan kondisinya masih utuh. Setengah dindingnya terbuat dari tanah liat dan papan yang ditutupi kain putih. Atapnya berupa ijuk yang dirajut dengan rotan. Langit-langitnya juga tersusun dari ijuk. Di tengah bangunan menjulang kubah mungil ditopang sebilah kayu. Ada 16 tiang kayu mengelilingi bangunan berukuran 20 x 20 meter itu.
Nama masjid bukan asal jadi. Dinamakan ‘Asal’ karena artinya itu merupakan masjid pertama di Gayo Lues. Di situlah pusat penyebaran Islam pertama di Gayo Lues. Masjid itu juga cikal-bakal terbentuknya masjid-masjid lain di sana.
masjid ini setidaknya sudah berumur 800 tahun. Meski sudah berumur 800 tahun, masjid itu tampak masih kokoh. Bangunannya belum pernah dirombak dan kondisinya masih utuh. Setengah dindingnya terbuat dari tanah liat dan papan yang ditutupi kain putih. Atapnya berupa ijuk yang dirajut dengan rotan. Langit-langitnya juga tersusun dari ijuk. Di tengah bangunan menjulang kubah mungil ditopang sebilah kayu. Ada 16 tiang kayu mengelilingi bangunan berukuran 20 x 20 meter itu.
Nama masjid bukan asal jadi. Dinamakan ‘Asal’ karena artinya itu merupakan masjid pertama di Gayo Lues. Di situlah pusat penyebaran Islam pertama di Gayo Lues. Masjid itu juga cikal-bakal terbentuknya masjid-masjid lain di sana.
Sementara
Rajmi penjaga Masjid Asal mengatakan, masjid berusia sekitar 800 tahun. Angka
itu diambil Rajmi dari pernyataan arkeolog asal China yang pernah berkunjung ke
Pekan Kebudayaan Aceh ketiga di Banda Aceh. Saat itu arkeolog China melihat dua
kitab suci Alquran dari Masjid Asal yang dibawa Rajmi untuk dipamerkan di stan
Gayo Lues. “Dia (arkeolog) itu mengatakan usia Alquran tersebut sudah lebih
dari 800 tahun,” ujar Rajmi.
Saat
itu, kata Rajmi, sang arkeolog memperhatikan bahan kertas yang dipakai untuk
pembuatan Alquran. Dari situ disimpulkan Masjid Asal juga berusia 800 tahun.
Alasannya, Alquran dibawa oleh ulama yang membangun masjid. Namun sayangnya,
Rajmi juga tak tahu nama arkeolog itu. Versi lainnya menurut Rajmi, masjid
dibangun oleh ulama keturunan Turki yang datang ke Aceh, khususnya ke Kerajaan Linge. Rombongan berjumlah 96 orang, dengan tujuan berdagang dan menyebarkan
Islam. Setibanya di Linge, para ulama menyebar hingga ke Gayo Lues. Mereka lalu
berinisiatif membangun masjid sebagai pusat penyebaran Islam.
Sumber :
http://www.lintasgayo.com/43929/masjid-asal-penampaan-tertua-di-aceh.html
https://www.instagram.com/p/_BQQuTlnN-/?hl=id&taken-by=atjehgallery
http://www.santridayah.com/2013/09/pka-6-hadirkan-koleksi-barang-bersejarah
0 Response to "BERIKUT INFORMASI TENTANG MESJID TERTUA DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM"
Post a Comment