-->

Biografi Sultan Orkhan I, Sultan Ke-2 Dari Kesultanan Usmani

Ilustrasi Sultan Orkhan I
Meski berstatus anak kedua Utsman Orkhan dipercaya untuk menaiki takhta sepeninggal ayahnya karena dia memiliki keberanian dan tekad yang kuat. Utsman tidak mewariskan takhta ke tangan anak pertamanya, Ala’uddin, yang cenderung suka beribadah menyendiri (‘uzlah) dan wira’i.  Adapun Orkhan I pernah berkata kepada saudaranya "wahai saudaraku walaupun ayah kita telah menunjuk aku sebagai pemimpin namun kau juga memiliki hak atas tanah ini bagaimana kalau kerajaan ini kita bagi dua" ?
Alaeddin menjawab , bahwa mereka seharusnya tidak berbagi kerajaan yang baru muncul. dan ayah mereka telah menunjuk Orkhan I sebagai satu-satunya penerusnya, dan bahwa kekaisaran tidak boleh dibagi.
Ala’uddin menerima dengan lapang keputusan ayahnya ini. Sebab itu, ia sangat dihormati saudaranya, Orkhan, Orkhan kemudian mengatakan kepadanya, "Karena, saudaraku, engkau tidak akan membawa kambing domba dan lembu sapi yang ku tawarkan kepadamu, jadilah gembala bangsaku, jadilah wazirku."
Orkhan sendiri memegang urusan perluasan wilayah kekuasaan dan urusan eksternal lainnya. Ia memindahkan ibu kota ke Bursa.  Ala’uddin membuat mata uang dari emas dan perak, juga menetapkan sistem kemiliteran yang bersifat mengikat. Sebelum itu, para pasukan tidak pernah berkumpul kecuali saat perang dan langsung bubar saat perang usai. Ala’uddin khawatir akan terbentuk faksi-faksi militer sesuai sukunya masing-masing. Qarah Khalil, yang dikemudian hari menjadi menteri dengan nama Khairuddin Pasha, menyarankan agar Ala’uddin merekrut anak-anak gelandangan dan anak-anak orang Byzantium yang kehilangan ayah dalam perang, lalu mendidik mereka secara islami dan melatih mereka ilmu berperang di barak-barak militer. 

Artinya, mereka tidak mengetahui satu huruf pun kecuali jihad di jalan Allah dan tidak mengenal sultan selain sebagai tuan atau majikan mereka. Di satu sisi, mereka dilindungi dari hidup menggelandang, tidak terurus, dan binasa. Di sisi lain, mereka memeluk Islam dan menjadi tameng yang mengadang musuh-musuh Islam. Mereka disebut Yani Tasyri (Yenicheri) atau dalam bahasa Inggris disebut Janissary. yang berarti pasukan baru dan ditulis memakai bahasa Arab sehingga menjadi kata “Inkisyariyah”. Kelak, pasukan ini menjelma sebagai kekuatan besar yang berandil besar melebarkan kekuasaan Dinasti Utsmani di Eropa. Hal inilah yang membuat kedengkian kaum Kristen-Eropa terhadap Islam semakin menggunung. Kaum Kristen Eropa dihadapkan pada satu kenyataan; pasukan elit Yenicheri adalah anak-anak mereka sendiri yang tidak hanya memeluk agama Islam, tapi juga memerangi mereka dan menaklukkan negeri-negeri mereka. 
Sejarawan Kristen terus menyimpangkan fakta historis tentang Yenicheri, menuduh Dinasti Utsmani merampas anak-anak dari ayah mereka dan memaksa mereka memeluk Islam. Inilah satu dari sekian banyak kebohongan yang dialamatkan kepada Dinasti Utsmani.
Pada 756 H, kaisar Byzantium Yohanes V meminta Sultan Orhan membantunya melawan Raja Serbia, Stefan Dusyan, yang bekerjasama dengan Kerajaan Venice dan kerajaan-kerajaan kecil di Serbia yang ingin menyerang Konstantinopel. Sebagai imbalan, Orhan akan dinikahkan dengan putri ahli waris takhta Byzantium (Yohanes Kantakuzenos) yang merupakan saudara perempuan dari istri Kaisar Yohanes V. Orhan setuju. Tapi, Stefan Dusyan terlebih dahulu meninggal sebelum melakukan penyerangan. Pasukan Utsmani kembali pulang dan pernikahan Orhan tetap dilaksanakan.Penting diingat, pernikahan para sultan dengan para perempuan Kristen menjadi sesuatu yang biasa pada masa Dinasti Utsmani. Sebelum Orhan, Utsman I menikahi seorang perempuan muda Yunani yang juga beragama Kristen. Pernikahan lintas agama ini lalu diikuti sultan-sultan Utsmani sesudah mereka. 
Ini menjadi salah satu sisi negatif Dinasti Utsmani. Sebab, istri-istri tersebut tetap memegang teguh agama Kristen, lalu memanfaatkan status mereka sebagai istri sultan untuk membela etnis mereka dan orang-orang yang seagama.
Pertempuran- pertempuran yang dilalui oleh Orhan I yaitu :
A. Pengepungan Nikomedia
Dari tahun 1299 M ,negara yang baru didirikan yaitu Turki Utsmani secara perlahan tapi pasti mulai menaklukan wilayah wilayah Yunani Byzantium. Nicea adalah awal dari serangkaian ekspansi Utsmani yang menyebabkan pembubaran akhir dari Kekaisaran Byzantium dan tersebar penggantinya di negara Yunani tersebut. Setelah kekalahan Byzantium di Nicea pada tahun 1331 , hilangnya Nikomedia adalah pertanda awal kehancuran Byzantium. Kaisar Byzantium berusaha untuk menyuap Orkhan I tapi Orhan I menolaknya dan kemudian pada tahun 1337, Nikomedia diserang dan jatuh ke tangan Utsmani. Setelah penyerangan itu kekaisaran Byzantium tidak dapat pulih dari kekalahan ini; kubu Anatolia terakhir Byzantium telah jatuh, kecuali Philadelphia,karena daerah tersebut dikelilingi oleh Germiyanids sampai 1396. 
Setelah kehilangan Nikomedia, kekaisaran Byzantium tetap dapat dipertahankan.tetapi Berbeda dengan kekaisaran Byzantium di tahun 1096, disebabkan kekaisaran Byzantium sekarang menduduki tanah yang sangat sedikit, hanya mampu mempertahankan beberapa kota di Peloponese . Tetapi terus di tekan baik di barat maupun timur oleh tetangga Serbia dan Bougaria yang menekan batas negara tersebut dari barat dan Utsmani terus mendobrak wilayah mereka di sebelah timur, sehingga kerajaan itu berada di ambang kehancuran.
Orhan melanjutkan penaklukannya. Ia berhasil menduduki Azmir, Azniq, dan kerajaan Qarah Sy setelah menjadi rebutan di antara anak-anak rajanya yang telah mati. Daerah ini ada di Anatolia. Ketika berhasil menaklukkan satu kota, Orhan dikenal bersikap baik dan lembut terhadap penduduknya, tidak menghalangi mereka menjalankan ritual keagamaan mereka, dan mengizinkan setiap orang yang ingin mengungsi untuk membawa atau menjual harta bendanya.
Sultan Orhan terus memantau Byzantium yang kian melemah dan menyusut . Hal tersebut disebabkan Selama tahun-tahun ini Kekaisaran Bizantium menjadi sangat lemah sehingga supremasi komersial di sekitar laut di sekitarnya menjadi pertengkaran bagi negara-negara kota komersial maritim Italia. Republik Genoa memiliki Galata , sebuah kota Genoa yang terpisah di seberang Tanduk Emas dari Konstantinopel itu sendiri. Orang Genoa telah melawan Bizantium pada awal tahun 1348 ketika Bizantium menurunkan tarif pabean mereka untuk menarik perdagangan ke sisi Byzantium di Tanduk Emas. Pada tahun 1352 persaingan untuk perdagangan menyebabkan perang antara Genoa dan Venesia . Orang Genoa, yang mencoba mengusir armada Venesia untuk menghancurkan kapal mereka di Golden Horn, membombardir dinding laut Konstantinopel dan mendorong orang-orang Bizantium itu untuk bersekutu dengan orang-orang Venesia.
Orang-orang Venesia mengumpulkan pasukan angkatan laut yang besar, termasuk armada yang disewa dari Peter IV dari Aragon dan dari Kekaisaran Bizantium John VI Cantacuzene . Pertarungan laut antara armada Venesia di bawah komando Niccolo Pisani dan armada Genoa di bawah Paganino Doria menyebabkan kekalahan Venesia dan sekutu Bizantium mereka. Orhan menentang orang-orang Venesia, yang mana armada dan serangan bajak lautnya mengganggu provinsi pinggir lautnya, dan telah menghina utusannya. Orang-orang Venesia adalah sekutu John VI, jadi Orhan mengirim pasukan pelengkap melintasi Selat ke Galata, yang di sana dioperasikan bersama orang-orang Genoa.
Di tengah kesusahan dan kebingungan bahwa Kekaisaran Bizantium sekarang menderita, putra sulung Orhan, Suleyman Pasha, merebut Kastil Tzympe (Cinbi) dalam sebuah langkah berani yang memberi orang Turki tempat berpijak permanen di sisi Eropa Selat Dardanelles. Dia juga mulai menyelesaikan pendatang migran Turki dan penduduk kota yang tinggal di kota strategis dan kastil Gelibolu ( Gallipoli ), yang telah hancur akibat gempa bumi yang parah dan oleh karena itu dievakuasi oleh penduduknya. Suleyman menolak berbagai bujukan keuangan yang ditawarkan oleh John VI untuk mengosongkan benteng dan kota. 
wilayah Taklukan Orhan Gazi
Kaisar memohon kepada menantunya Orhan untuk bertemu secara pribadi dan mendiskusikan masalah ini, namun permintaan tersebut ditolak atau tidak dapat dilakukan karena usia Orhan dan kesehatan yang semakin buruk. Situasi militer ini tetap tidak terselesaikan, sebagian karena letusan permusuhan antara John VI dan kaisar dan menantunya John V Palaeologus. John V dipecat dari pos kekaisarannya dan diasingkan ke Tenedos ; Putra Cantacuzene, Matthew , dinobatkan sebagai kaisar. Tapi segera John V kembali dari pengasingan dengan bantuan Venesia dan melakukan kudeta, mengambil alih pemerintahan Konstantinopel.
Meskipun kedua orang tersebut mencapai kesepakatan untuk berbagi kekuasaan, John VI mengundurkan diri dari jabatan kekaisarannya dan menjadi seorang biarawan. Masing-masing dari kedua pesaing tersebut  terus-menerus meminta bantuan Orhan untuk kekuasaan terhadap yang lain, dan Orhan mendukung pihak mana pun yang akan menguntungkan Utsmani. Pada tahun 1356 putra Orhan dan Theodora , Khalil, diculik di suatu tempat di Teluk Izmit. Kapten kapal komersial Genoa, yang melakukan tindakan pembajakan di samping aktivitas komersial, berhasil menangkap pangeran muda tersebut dan membawanya ke Phocaea di Laut Aegea, yang berada di bawah kekuasaan Genoa.
Orhan sangat kecewa dengan penculikan ini dan melakukan pembicaraan dengan saudara iparnya dan sekarang Kaisar Bizantium John V Palaeologos. Mengenai kesepakatan tersebut, John V dengan armada angkatan laut Byzantine pergi ke Phocaea, membayar uang tebusan yang diminta 100.000 hipermetran , dan membawa Khalil kembali ke wilayah Utsmani.
Pada 760 H,atau tahun 1357 putra tertua dan tertua Orhan dan mungkin ahli warisnya, Suleyman Pasha, meninggal setelah luka-luka yang dideritanya jatuh dari seekor kuda dekat Bolayir di pantai Laut Marmara. Kuda yang jatuh dari Suleyman itu dikuburkan di sampingnya dan makam mereka masih bisa dilihat hari ini. Orhan dikatakan telah sangat terpengaruh oleh kematian anaknya. Setahun kemudian, ayahnya, Orhan, juga wafat. Kekuasaan dinasti lalu dipegang anak kedua Orhan, Murad I.

0 Response to "Biografi Sultan Orkhan I, Sultan Ke-2 Dari Kesultanan Usmani"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel