Menguak Narsisme dan Sejarah nya
Ilustrasi Narsisme |
Dalam
buku yang berjudul methamorphosis, ada sebuah kisah tentang narcissus atau
narsis.
Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemburu dengan talenta, keagungan dan pesona yang luar biasa yang bernama Narcissus.
Ia adalah putra dari pasangan dewa Cephisus dan dewi Liriope. Ketika anak tersebut lahir para peramal di negeri itu mengatakan bahwa pantangan dari bayi itu adalah jangan pernah melihat bayangannya sendiri karena dapat berakibat fatal. Namun seiring berjalannya waktu ramalan ini pun
kemudian dilupakan.
Bayi tersebut Kemudian tumbuh menjadi seorang pria yang gagah dan tampan, tak heran banyak dewi-dewi yang jatuh hati kepadanya akan tetapi pemuda tersebut adalah seseorang dengan keegoisan yang tinggi, ia tidak memerhatikan hal lain kecuali dirinya sendiri. Melihat ketampanan dari Narcissus membuat seorang gadis yang bernama echo yang kemudian jatuh cinta kepadanya.
Namun sama seperti dewi-dewi lainnya, dewi
yang bernama Echo ini juga ditolak oleh Narcissus. Akibatnya Echo kemudian patah hati dan menjadi
murung. Ia lebih suka mengurung diri dan meratap. Sehingga kabar ini sampai
juga ke kahyangan dan dewi nemessis yang terusik dengan kabar tersebut membawa
Narcissus ke pinggiran kolam dan menunjukan narcissus bayangannya sendiri. Narcissus kemudian jatuh cinta pada bayangan yang ada di kolam
tersebut.
Ia mencintainya seolah-olah itu adalah kenyataan. Begitu larutnya Narcissus pada bayangannya di kolam tersebut sampai ia lupa bahwa bayangan itu hanyalah sekedar bayangan yang tak mungkin menjadi nyata. Ia terus bermain dalam bayangan tersebut. Dalam pandangannya apa yang ada dalam kolam tersebut lebih benar. Namun pada suatu hari ia menyentuh air kolam tersebut sehingga airnya bergelombang dan membuat bayangannya menjadi jelek. Hal ini kemudian membuatnya tertekan dan marah sehingga daripada menerima kenyataan ia lebih memilih untuk menceburkan diri kekolam tersebut daripada berada dalam kenyataan.
Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemburu dengan talenta, keagungan dan pesona yang luar biasa yang bernama Narcissus.
Ia adalah putra dari pasangan dewa Cephisus dan dewi Liriope. Ketika anak tersebut lahir para peramal di negeri itu mengatakan bahwa pantangan dari bayi itu adalah jangan pernah melihat bayangannya sendiri karena dapat berakibat fatal.
Bayi tersebut Kemudian tumbuh menjadi seorang pria yang gagah dan tampan, tak heran banyak dewi-dewi yang jatuh hati kepadanya akan tetapi pemuda tersebut adalah seseorang dengan keegoisan yang tinggi, ia tidak memerhatikan hal lain kecuali dirinya sendiri. Melihat ketampanan dari Narcissus membuat seorang gadis yang bernama echo yang kemudian jatuh cinta kepadanya.
Ilustrasi Narsisme Zaman Now |
Ia mencintainya seolah-olah itu adalah kenyataan. Begitu larutnya Narcissus pada bayangannya di kolam tersebut sampai ia lupa bahwa bayangan itu hanyalah sekedar bayangan yang tak mungkin menjadi nyata. Ia terus bermain dalam bayangan tersebut. Dalam pandangannya apa yang ada dalam kolam tersebut lebih benar. Namun pada suatu hari ia menyentuh air kolam tersebut sehingga airnya bergelombang dan membuat bayangannya menjadi jelek. Hal ini kemudian membuatnya tertekan dan marah sehingga daripada menerima kenyataan ia lebih memilih untuk menceburkan diri kekolam tersebut daripada berada dalam kenyataan.
Sumber
referensi
Majalah
Mata Air. Edisi oktober-desember.2017
0 Response to "Menguak Narsisme dan Sejarah nya"
Post a Comment