-->

Legenda Asal Mula Kota Tapak Tuan di Aceh Selatan


Aceh selatan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di daerah paling selatan provinsi Aceh. Aceh selatan berbatasan dengan kabupaten lain seperti : Disebelah utara berbatasan dengan kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Samudra Hindia, disebelah barat berbatasan dengan kabupaten Aceh Barat Daya, serta disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
Peta lokasi Aceh Selatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lokasi_Aceh_Kabupaten_Aceh_Selatan.svg


Ada beberapa cerita yang sangat terkenal di Aceh Selatan yaitu cerita tentang ibukota Aceh Selatan sendiri yaitu kota Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah sebuah cerita antara seorang pertapa dan sepasang naga. Sepasang naga ini tidak memiliki keturunan. Sehingga pada suatu ketika saat sepasang naga ini sedang menyusuri lautan mereka tiba-tiba melihat ada sebuah kapal yang karam. Dimana di kapal  karam tersebut mereka mendengar tangisan bayi. Kemudian mereka memeriksa kapal tersebut dan menemukan ada seorang  bayi yang tergantung di tiang kapal  karam itu. Mereka kemudian mengasuhnya dan menjadikannya anak angkat mereka hingga tumbuh dewasa. Dilain pihak orang tua bayi tersebut selamat akibat badai yang meluluh lantakan kapal mereka. Setelah berhasil menepi ke pantai mereka diselimuti perasaan sedih yang luar biasa. karena mereka berpikir kalau anak mereka sudah hilang dan tenggelam dilaut.
ilustrasi patung naga di kota Tapak Tuan


Bertahun-tahun kemudian setelah anak bayi itu tumbuh dewasa. Ia menjadi seseorang yang cantik jelita. Sehingga kabarnya pun terus tersiar ke berbagai negeri yang pada akhirnya sampai ke telinga orang tua kandung nya. Kedua orangtua kandung nya kemudian meminta kepada sang naga untuk mengembalikan putri mereka. Namun sepasang naga tersebut menolak. Karena permintaan mereka ditolak kemudian mereka membawa lari putri mereka. mendengar bahwa anak mereka telah dibawa lari sepasang naga tersebut menjadi marah sehingga terjadi lah pertarungan antara mereka di tengah laut.
Tugu pertempuran antara Tuan Tapa dan Naga


 pertempuran yang hebat tersebut kemudian mengusik tuan tapa yang sedang bersemedi. sehingga untuk meredam pertempuran itu dari tempatnya berada tuan tapa hendak melontarkan dirinya ke arena pertempuran tersebut sehingga menimbulkan jejak (konon katanya tubuh tuan tapa berukuran sepanjang 7 meter hal ini di buktikan melalui makamnya)
makam tuan tapa
. 
Tuan Tapa berusaha menengahi perkelahian yang berat sebelah itu dimana sepasang naga hampir berhasil membunuh kedua orang tua kandung putri tersebut. karena tidak berhasil membunuh mereka sepasang naga yang sudah kalap berbalik menyerang Tuan Tapa. sehingga terjadi gelombang besar akibat gerakan sepasang naga itu, Kapal pun terlempar jauh. Perkelahian antara sepasang naga dengan Tuan Tapa berlangsung seru. Bertubi – tubi kedua naga menyemburkan api dari mulutnya sementara ekor dan cakar mereka tidak ketinggalan menyerang. Begitulah, berkat kesaktian dari Tuan Tapa, semua serangan sepasang naga berhasil diredam.

Akibat perkelahian itu, Pulau besar yang berada ditengah laut pun hancur dan terpisah-pisah menjadi 99 buah (selanjutnya disebut dengan Pulau Banyak, pulau ini berada di kabupaten Aceh Singkil).
Pulau Banyak, Aceh Singkil : http://auliaoktavella.it.student.pens.ac.id

Hingga pada suatu ketika, Tongkat Tuan Tapa berhasil mengenai tubuh naga jantan sehingga hancur terberai. Darahnya memancar keluar, sebagian besar terpencar ke bagian pesisir dan membeku (Selanjutnya tempat dimana darah naga itu tumpah disebut dengan Desa Batu Sirah atau Batee Mirah)
batu merah


Sementara hati dan jantungnya juga tercampak kepesisir (daerah ini disebut dengan desa Batu Itam ). Naga Jantan pun mati dengan tubuh hancur.

Melihat pasangannya mati,  Naga betina ketakutan lalu melarikan diri.  Demi menghindar dari kematian, Naga Betina yang panik lari tanpa tujuan dan menabrak sebuah pulau lainnya sehingga pecah menjadi dua pulau (selanjutnya disebut dengan Pulau Dua, berada diwilayah laut Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan).
Pulau Dua Aceh Selatan
g

Sementara itu, akibat dari pertempuran antara sepasang Naga dan Tuan Tapa, masih meninggalkan jejak berupa tongkat. dimana katanya tongkat tersebut berada di bawah laut . yang mana tongkat tersebut menjadi penangkal bagi ombak yang ada di pesisir kota tapak tuan sehingga air laut di sepanjang pesisir kota tapak tuan terlihat tenang.

6 Responses to "Legenda Asal Mula Kota Tapak Tuan di Aceh Selatan"

  1. Wah mantap nih gan, bisa di jadikan preferensi untuk liburan, thanks gan untuk sharingnya....

    ReplyDelete
  2. ceritanya menarik
    dan mengandung nilai unsur sejarah

    ReplyDelete
  3. mirip tongkat sungokong berarti gan ? :D

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel