-->

Perbedaan Uang Dalam Perspektif Islam dan Konvensional

Ilustrasi Uang : Sumber Google.com








Uang Dalam Konsep Islam
Uang dalam Konsep Konvensional
         uang tidak identik dengan modal
         uang adalah barang publik
          modal adalah barang pribadi
          uang adalah flow konsep
         modal adalah stock konsep
   uang sering kali dikaitkan dengan modal
 uang(modal) adalah barang pribadi
 uang (modal) adalah flow konsep bagi fisher
 uang (modal) adalah stok konsep bagi cambridge school

Dalam Islam modal adalah barang pribadi, sedangkan uang adalah barang umum, uang yang ketika mengalir adalah barang publik lalu mengendap kedalam kepemilikan seseorang (stock konsep) lalu uang tersebut menjadi milik pribadi.
Adapun konsep barang publik belum dikenal dalam teori ekonomi sampai tahun 1980an. Baru setelah muncul ekonomi lingkungan kita bisa berbicara tentang externalities public goods dan sebagainya. Sedangkan dalam Islam konsep ini  sudah lama dikenal, yaitu ketika rasulullah mengatakan bahwa “Manusia mempunyai hak bersama dalam tiga hal, yaitu air, rumput dan api”.
Untuk lebih jelasnya konsep barang pribadi (private goods) dan barang publik (public goods) masing-masing dapat diilustrasikan antara mobil dan jalan tol. Dimana Mobil adalah barang pribadi (private goods) dan jalan tol adalah barang publik (public goods). Apabila mobil tersebut menggunakan jalan tol baru kita dapat menikmati jalan tol tersebut. Dengan kata lain jika uang diinvestasikan dalam proses produksi maka kita baru akan mendapatkan lebih banyak uang. Sedangkan dalam konsep konvensional uang dan capital dapat menjadi private goods , yang mana bagi mereka apabila mobil menggunakan jalan tol atau tidak mereka dapat memperoleh manfaat dari jalan tol tersebut  Apakah uang diinvestasikan pada proses produksi atau tidak mereka akan tetap mendapatkan lebih banyak uang. Disinilah letak keanehan sistem konvensional.
Konsep Islam tentang utilitas Uang
Dalam islam fungsi uang hanya diakui sebagai intermediary form, yaitu sebagai media perantara. artinya uang hanya sebagai medium (perantara ) barang yang berubah menjadi barang lain. Uang bukanlah suatu komoditi. jadi dalam konsep Islam, uang tidak masuk dalam konsep utility. Karena sebenarnya manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu sendiri, tetapi dari fungsi uang. Contonya Pada suatu hari Bilal Bin Rabah ingin menukar 2 sha kurma buruk dengan 1 sha kurma baik, maka rasulullah mengatakan “ tidak boleh menjual kurma buruk dan mendapatkan dinar, lalu membeli kurma baik dengan dinar tersebut.(HR. Bukhari).
Konsep Time value of Money dalam Islam
Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money. Teori ini adalah sebuah kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance. Dimana dalam menghitung pertumbuhan populasi menggunakan rumus:
Pt = Po (1+r)
yang kemudian rumus ini diadopsi kedalam teori bunga majemuk menjadi :
Fv = Pv (1 +r)
jadi future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke 0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Hal ini merupakan kekeliruan besar karena uang bukan lah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya
Uang sebagai flow concept dalam Islam
Dalam islam uang adalah flow konsep dan capital adalah stock concept yang artinya semakin cepat perputaran uang akan semakin baik. contoh pada aliran masuk dan keluar. sewaktu air mengalir disebut sebagai uang, sedangkan ketika air tersebut mengendap maka disebut sebagai capita. wadah tempat mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods. Uang seperti air, apabila air (uang ) dialirkan maka air (uang ) tersebut akan bersih dan sehat bagi ekonomi. Apabila air (uang ) tersebut menggenang dalam suatu tempat (menimbun uang) maka air tersebut akan keruh /kotor. saving harus diinvestasikan ke sektor rill. apabila tidak , maka saving bukan saja tidak mendapatkan return tapi juga dikenakan zakat.
Uang sebagai Public Goods
Dalam hal ini ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi orang lain untuk menggunakan nya juga. contoh jalan raya dapat digunakan oleh siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang memiliki kendaran lebih berpeluang untuk menggunakan jalan raya tersebut dibanding yang tidak punya. Begitupula dengan uang , sebagai public goods uang lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih kaya. Hal ini bukan karena simpanan mereka dibank, tetapi karen aset mereka seperti; rumah, mobil, saham dan lain-lain. yang digunakan disektor produksi sehingga  memberikan peluang yang lebih besar kepada orang tersebut untuk memperoleh lebih banyak uang. jadi, semakin tinggi tingkat produksi akan semakin besar kesempatan untuk orang tersebut memperoleh keuntungan dari public goods (uang ) tersebut. oleh karena itu jika penimbunan dilakukanmaka akan menghalangi orang lain untuk menggunakan public goods (uang) tersebut. jadi jika private goods dimanfaatkan pada sektor produksi maka kita akan memperoleh keuntungan.

0 Response to "Perbedaan Uang Dalam Perspektif Islam dan Konvensional"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel